Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, dipilih kembali Hotel Grand Cempaka karena alasan protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19.
"Soal (antisipasi penularan) Covid aja," ujar Taufik saat dihubungi melalui telepon, Jumat (15/10/2021).
Taufik mengatakan, ruang rapat DPRD DKI Jakarta merupakan ruang tertutup yang mungkin berbahaya jika digunakan terlalu lama.
Sedangkan untuk pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022, kata Taufik, bisa dipastikan berjalan alot.
"Kalau berlama-lama di ruangan tertutup kan agak riskan," tutur Taufik.
Politikus partai Gerindra ini menyebut, kasus DKI Jakarta yang melandai bukan jadi tolok ukur agar rapat bisa terselenggara di ruangan tertutup.
Justru, kata Taufik, karena kasus yang semakin melandai kewaspadaan harus ditingkatkan semakin baik.
"Kita mesti waspada, makin landai harunya makin waspada dong," kata dia.
Meski diadakan di Hotel Grand Cempaka Puncak Bogor, Taufik mengatakan rapat RAPBD 2022 akan digelar secara terbuka.
"Terbuka untuk umum," ujar dia.
Sebagai informasi pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD DKI Jakarta 2022 akan dimulai 27 Oktober 2021.
Pembahasan diawali dengan pembahasan di tingkat Badan Anggaran bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dilakukan hingga 3 November 2021.
Pembahasan materi Raperda APBD 2022 kemudian berlanjut di rapat paripurna dengan penandatanganan MoU dan penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi 9-10 November.
Tahap selanjutnya yaitu pendalaman di tiap komisi 11-13 November. Hasil pendalaman nantinya akan dibahas kembali di rapat Banggar bersama TAPD dan penelitian akhir diserahkan 17 November.
Target paripurna pengesahan Perda APBD DKI Jakarta 2022 diselenggarakan 24 November 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/15/19164291/dprd-dan-pemprov-dki-jakarta-kembali-gelar-rapat-anggaran-di-hotel-grand