Salin Artikel

Bawa Anak ke Tempat Bermain di Mal, Para Orangtua Bawa Baju Ganti Anak hingga Ingatkan Pakai Hand Sanitizer

Khoirudin Harahab, seorang pengujung, mengaku langsung mengunjungi TangCity setelah mengetahui bahwa kedua anaknya yang berusia di bawah 12 tahun boleh memasuki area bermain anak di sana.

"Baru pertama kali saya ke sini, makanya saya lihat di media sosial kalau sudah dibuka, ternyata ya antusiasnya tinggi banget ya," kata Khoirudin saat ditemui, Rabu sore.

Khoirudin menyatakan, kedua anaknya memiliki animo yang tinggi selama bermain di area tersebut.

Sebab, menurut dia, anaknya yang berusia 9 tahun dan 4 tahun itu tidak mengunjungi area permainan anak selama pandemi Covid-19.

"Selama pandemi (ana-anak) belum pernah main keluar, hampir dua tahun ini kan berjalan. Mereka senang banget ya, udah mau ke mana-mana dia," tuturnya.

Berkait protokol kesehatan, Khoirudin menyebutkan bahwa kedua anaknya selalu diingatkan untuk memakai masker dan hand sanitizer setelah bermain.

Widiastuti (39), pengunjung lain, mengaku bahwa kedua anaknya yang belum berusia 12 tahun menanti-nanti untuk mengunjungi area bermain anak di TangCity.

"Kan dari kemarin-kemarin emang belum di buka ya. Terus waktu tahu kalau ini dibuka, ya saya langsung ke sini," ujar Widiastuti saat ditemui.

Widiastuti berujar, dirinya sangat memerhatikan protokol kesehatan anaknya yang berusia 4 tahun dan 3 tahun.

Selain mengingatkan anaknya untuk memakai masker, dia juga membawa baju ganti yang memang disiapkan untuk kedua anaknya.

"Kalau masker memang pasti ya, ini saya juga bawa baju ganti. Jadi sehabis main di sini, saya suruh mereka buat langsung ganti baju," kata Widiastuti.

Widiastuti mengaku masih khawatir akan adanya Covid-19.

Namun, pembukaan tempat bermain anak, menurut Widiastuti, bisa membangkitkan perekonomian.

"Ini kan jadi salah satu cara agar ekonomi bangkit ya. Saya juga sebagai guru SMA melihat bahwa anak-anak sudah bisa mematuhi protokol kesehatan," papar Widiastuti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu sekira pukul 14.50 WIB, anak-anak tampak bermain di tempat bermain di TangCity yang terbagi dalam dua area, yakni area permainan arkade dan wahana.

Di area permainan arkade, para pengunjung dicek suhu tubuh oleh petugas. Para pengunjung harus terlebih dahulu membeli kartu yang nantinya diisi saldo untuk bermain di sana.

Sementara itu, di area permainan wahana, pengunjung tidak dicek suhu tubuh. Pengunjung harus terlebih dahulu membeli tiket yang nantinya ditukarkan jika ingin bermain.

Area permainan wahana tampak dipenuhi oleh anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Orangtua pun diizinkan mendampingi putra-putrinya saat bermain di wahana yang ada.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/20/17424521/bawa-anak-ke-tempat-bermain-di-mal-para-orangtua-bawa-baju-ganti-anak

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke