Beberapa korban, kata Anies, harus menjalani operasi pada Selasa pagi, akibat cedera yang dialami pascakecelakaan tersebut.
"Ada beberapa yang memang perlu penanganan cepat, ada yang harus dioperasi besok pagi," kata Anies dalam rekaman suara, Senin (25/10/2021).
Anies mengatakan, saat ini seluruh keluarga korban harus percaya kepada tim medis untuk tindakan yang diberikan kepada para korban kecelakaan.
Di sisi lain, Anies mengatakan, ada pasien yang memiliki rasa optimisme yang tinggi untuk sembuh.
"Saya bertemu dengan bapak-bapak usia 81 tahun, sangat positif, sangat optimistis dan beliau menunjukan bahwa yakin Insya Allah akan segera sembuh," ucap Anies.
Untuk itu, Anies meminta agar korban dan keluarga korban tidak usah cemas dengan keadaan tersebut.
Ia menjamin, para korban akan diberikan tanggungan biaya penuh perawatan hingga sembuh.
"Seluruh biaya untuk perawatan sampai pulih nanti akan diselesaikan oleh Transjakarta," ucap Anies.
Dia juga menyebut, bagi korban yang kehilangan pendapatan harian karena peristiwa tersebut akan diberikan pengganti oleh Transjakarta.
"Jadi jangan pernah ada ke khawatiran soal itu (biaya), kemudian bahkan bila mereka memiliki pendapatan harian yang terganggu, nanti akan diberikan penggantinya oleh Transjakarta," ucap Anies.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo sebelumnya mengatakan, sebanyak dua orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam peristiwa ini.
Satu di antara dua orang yang meninggal adalah penumpang. Sementara satu orang lainnya adalah sopir bus Transjakarta yang menabrak bus di depannya.
Sopir itu sebelumnya terjebit pascabenturan kuat terjadi antara dua bus tersebut.
Kasi Laka Lantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko Setio Budi Wahono menduga kecelakaan terjadi karena sopir bus transjakarta yang ada di posisi belakang mengantuk dan menabrak bus di depannya.
“(Diduga) ngantuk (sopir) yang belakang, jadi menabrak bus yang di depan,” ujar Eko, Senin.
Sementara itu, Sambodo mengatakan bahwa sopir bus yang dibelakang terlihat tidak berupaya mengerem sehingga tabrakan terjadi.
"Kami masih penyelidikan. Tetapi jika lihat, tidak ada upaya pengereman dari kendaraan belakang," kata Sambodo.
Sambodo juga menyebutkan bahwa bus yang sedang “ngetem” terdorong sepanjang 15 meter setelah bus lain menabrak dari belakang.
"Kalau kita lihat, posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya, ada kurang lebih 15 meter dari posisi yang harusnya berhenti," kata Sambodo di lokasi, Senin.
"Jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," ujar dia. Sambodo menambahkan, jajarannya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
"Untuk penyebabnya kami masih selidiki, apakah memang ini ada unsur human error," ucap Sambodo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/25/22331521/anies-ceritakan-kondisi-korban-kecelakaan-bus-transjakarta-ada-yang-harus