Salin Artikel

Senangnya Anak SD di Kota Tangerang Kembali ke Sekolah Setelah Dua Tahun Belajar Online

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SD pada Senin (25/10/2021).

Sebelumnya, PTM terbatas hanya dilaksanakan untuk jenjang SMP saja.

Serupa dengan penerapan untuk jenjang SMP, PTM terbatas jenjang SD diselenggarakan secara bertahap.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, ada sebanyak 45 SD di wilayah administrasinya yang mulai menggelar PTM untuk pertama kalinya pada Senin kemarin.

Setiap jenjang di masing-masing SD hanya melaksanakan PTM terbatas sebanyak satu kali dalam seminggu.

"(Satu angkatan) dilakukan berjenjang, satu minggu satu hari pembelajarannya karena gantian dengan siswa tingkat yang lain," ucap dia saat ditemui di SDN Pasar Baru 1, Kota Tangerang, Senin.

Menurut Arief, berdasar tinjauan penerapan PTM di SDN Pasar Baru 1, murid di sana memahami penerapan protokol kesehatan.

Dia mengingatkan para orangtua agar selalu mengingatkan putra putri masing-masing berkait pengenaan masker selama mengikuti PTM.

162 murid SDN Pasar Baru 1 ikut PTM

Kepala SDN Pasar Baru 1 Yanti Suryanti berujar, sebanyak 162 murid tersebut merupakan siswa kelas 6.

Dia mengatakan, PTM yang diikuti 162 murid itu dibagi dalam dua sesi pembelajaran.

Sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. sedangkan sesi kedua dimulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.

Di sisi lain, Yanti mengungkapkan bahwa masih ada tiga guru di sana yang belum divaksinasi Covid-19.

Dua di antaranya merupakan penderita komorbid, sedangkan satu guru lain dalam keadaan hamil.

"Mereka (guru), yang belum divaksin (Covid-19), mengajar secara PJJ (pembelajaran jarak jauh)," ucap Yanti.

Respons murid SDN Pasar Baru 1

Akbar (11), murid kelas 6A, mengaku senang ketika mengikuti PTM terbatas untuk pertama kalinya.

"Senang banget. Terakhir masuk saya kelas 4," kata Akbar setelah mengikuti PTM, Senin.

Dia mengaku bahwa mengikuti PTM terbatas lebih enak daripada mengikuti PJJ. Pasalnya, saat mengikuti PJJ, Akbar kurang bisa menyerap pembelajaran yang disampaikan guru.

Akbar menceritakan, saat PTM hari pertama ini, dia dan teman-teman bercerita tentang pengalaman mengikuti PJJ.

Murid kelas 6A lain, Esti (12), juga mengaku senang mengikuti PTM terbatas.

"Enak sekolah offline, soalnya bisa bertemu sama teman-teman," kata dia.

Esti mengaku sudah menerima vaksinasi Covid-19 di SDN Karawaci 5.

Pada hari pertama pelaksanaan PTM itu, dia mengatakan sudah diberikan pekerjaan rumah (PR) oleh gurunya.

Ruby (12), murid lain, juga mengaku sudah divaksinasi Covid-19.

Ruby bercerita, saat di kelas, dia menceritakan pengalamannya selama belajar di rumah. Dia mengatakan, skema belajar di rumah tidak seru.

Dia sendiri lebih menyukai belajar di sekolah daripada belajar di rumah.

"Belajar di rumah enggak enak, suka diomelin mama," katanya.

Kantin tetap tutup

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang melarang kantin untuk beroperasi di SD yang menerapkan PTM terbatas.

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaluddin menuturkan alasan kantin dilarang buka.

Alasannya, kata dia, karena murid SD dikhawatirkan akan mengobrol dengan teman-temannya saat makan di kantin.

Hal itu bakal meningkatkan risiko penularan Covid-19 di area SD yang menghelat PTM.

"Namanya masker enggak bisa terkontrol. Jadi, misalnya dia (murid SD) makan, ada temen yang ngobrol. Itu yang kami khawatirkan," kata Jamaluddin.

Alasan serupa juga menjadi dasar pedagang kaki lima (PKL) dilarang berjualan di sekitar SD yang menggelar PTM terbatas.

Jika ada SD yang masih membuka kantin atau ditemukan PKL yang berjualan di area sekolah, Dindik Kota Tangerang akan membatalkan penerapan PTM di SD tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/26/09080191/senangnya-anak-sd-di-kota-tangerang-kembali-ke-sekolah-setelah-dua-tahun

Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke