"Kami akan memperketat lagi kegiatan evaluasi dan pembinaan kepada operator. Hal ini sebagai salah satu langkah dan upaya yang kami lakukan," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10/2021).
Prasetia mengatakan, evaluasi akan diperketat sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali.
Sebelum kecelakaan berlangsung, Prasetia mengatakan, PT Transjakarta rutin mengevaluasi seluruh mitra operator bus.
"Selama pandemi, kegiatan tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali, namun ke depannya akan dilakukan lebih rutin lagi," ucap dia.
Prasetia mengatakan, dua bus yang terlibat kecelakaan itu merupakan bus milik operator Bianglala Metropolitan (BMP).
Peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi PT Transjakarta dan operator untuk bersama-sama membahas upaya pencegahan kecelakaan.
"Kami berharap, para operator bisa menerapkan apa yang sudah didapatkan dalam setiap arahan dengan baik dan semaksimal mungkin saat berada di lapangan," ucap dia.
Sebelumnya, peristiwa nahas tabrakan maut antara bus transjakarta dengan bus transjakarta terjadi di sekitar MT Haryono, Senin (25/10/2021) pagi, yang diduga akibat sopir bus mengantuk.
Tabrakan bus tersebut menyebabkan dua orang tewas dan 37 lainnya terluka. Satu dari dua korban tewas diketahui merupakan penumpang dan satu lagi merupakan sopir bus transjakarta yang menabrak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/26/12453171/pasca-kecelakaan-maut-di-cawang-pt-transjakarta-akan-perketat-evaluasi