Dina mengatakan, laporan itu dia layangkan ke Polres Metro Jakarta Utara, Senin (25/10/2021).
"Iya saya membuat laporan ke Polres Jakarta Utara. Yang keracunan itu anak saya dua, anak kedua sama anak ketiga, umur 5 tahun sama 4 tahun. Kemarin saya minta bantuan LBH, saya melapor hari Senin jam 12 siang," kata Dina kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).
Dina mengatakan, kedua anaknya mengalami mual dan muntah setelah menyantap nasi kotak dari PSI pada Minggu (24/10/2021).
Setelah itu, Dina membawa kedua anaknya ke Rumah Sakit Koja karena mulai mengalami diare.
"Saya (warga yang) pertama kali datang ke IGD, karena anak saya sudah parah banget. Kondisinya buang air terus," ucap Dina.
Melihat kondisi kedua anaknya, Dina memutuskan untuk membuat laporan.
Terlebih lagi, menurut Dina, pihak PSI tidak datang menemuinya saat berkunjung ke rumah sakit untuk melihat warga yang keracunan.
"Anak saya sudah parah banget, terus mereka datang kok anak saya enggak ditengok, yang lain ditanya," ucap Dina.
"Kalau saya enggak lapor, nanti kalau anak saya meninggal, saya minta tanggung jawab siapa?" tambahnya.
Dina menuturkan, dia hanya meminta pertanggungjawaban dari pihak PSI atas kejadian tersebut.
"Saya enggak punya uang, uang saya habis karena kan anak-anak saya buang-buang air, butuh popok juga, harus stok, mereka dehidrasi kan, terus saya minta bagaimanalah bertanggung jawab, datang ke sini tuh membantulah," kata ibu lima anak itu.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 23 warga RW 006 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia.
Kotak nasi tersebut berisi nasi, telur, sayur buncis, dan tempe orek.
Para warga yang mengalami keracunan makanan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Koja dan sebagian sudah dibolehkan pulang.
Pihak PSI pun sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
"Adanya kejadian kemarin, kami telah berkoordinasi dengan puskesmas dan RS memastikan warga tertangani. Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, Senin.
PSI mengaku hanya membagikan nasi kotak tersebut kepada warga.
"PSI tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk ricebox tersebut. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ricebox ini dari publik, bekerja sama dengan warung-warung dan UMKM," ucap Michael.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/27/14583891/ibu-korban-keracunan-nasi-kotak-dari-psi-di-koja-lapor-polisi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.