Pasalnya, puing-puing sisa longsoran tanah dan turap menghalangi aliran kali.
"Kalau hujan lebat, bisa berdampak banjir di beberapa titik lokasi, khususnya di RW 006, 007, 008," kata Lurah Sukamaju Baru, Pairin, ketika dihubungi pada Rabu petang.
Pairin menyebutkan, oleh karenanya penting agar puing-puing dan sisa longsoran ini segera ditangani oleh dinas terkait.
"Sekarang masih penanganan. Belum diangkut, tapi sudah dilaporkan ke Bidang SDA. Terus yang punya tanah biar tanggung jawab, menguruk juga," kata Pairin.
"Kalau hujan gede, kali meluap, nah kampung sama kali itu sejajar," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa dulunya, tanah itu merupakan tempat pembuangan sampah.
Menurut Pairin, pemilik tanah dulu sudah pernah ditegur karena menimbun tempat itu dengan tanah hingga tinggi, karena dikhawatirkan dapat membebani turap.
Ia menduga, beban tanah itu semakin berat sehingga longsor terjadi pada hari ini.
"Ada beban juga dari atas. Kedua, tergerus air, makanya longsor," kata Pairin.
"Saya enggak mengukur pasti, tapi ada kurang lebih 10 meter longsorannya. Makam aman, karena makamnya jauh," tambahnya.
Pairin menyebutkan, tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat peristiwa ini, meski satu unit rumah tepat di tepi turap hampir terdampak longsoran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/27/16044621/turap-longsor-di-tapos-depok-halangi-aliran-kali-3-rw-terancam-banjir