BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut dua bus transjakarta di MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, meminta agar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk memperketat perekrutan sopir.
Wawan Kurniawan (37), kakak kandung salah satu korban tewas bernama Dadan Suhendar bin Ade (29), mengatakan bahwa tuntutan tersebut harus dilakukan demi menghindari kejadian serupa di kemudian hari.
"Yang pasti boleh dibilang cari sopir jangan cari sembarangan," ujar Wawan saat ditemui di rumah duka, Kampung Rawa Bebek, Kota Bekasi, Rabu (27/10/2021).
Untuk itu, Wawan berharap PT Transjakarta dapat melakukan seleksi terlebih dahulu.
"Jangan yang suka ugal-ugalan, kan banyak sopir transjakarta sekarang ugal-ugalan. Lebih baik pilih sopir seleksi dulu. Jangan mentang-mentang 'Wah jalanan gua nih', sikat terus," ungkapnya.
Meski begitu, Wawan menghargai niat baik PT Transjakarta yang sudah membiayai urusan pemakaman hingga acara setelah pemakaman Dadan.
"Kalau dari keluarga sih enggak terlalu berharap banyak ya, segini aja kami sudah bersyukur, dari pihak sana (PT Transjakarta) sudah membantu proses tahililan di sini," ujarnya.
"Kalau untuk nuntut atau yang lainnya enggak lah, namanya musibah, kita serahkan saja sudah ikhlas," sambung Wawan.
Sebagai informasi, pada saat kejadian, Dadan baru menaiki bus transjakarta dan menempati tempat duduk paling belakang.
Tidak lama setelah memasuki bus, kecelakaan maut terjadi. Bus transjakarta yang ditumpangi Dadan ditabrak bus transjakarta lain dari belakang.
Korban terpental dan tewas di tempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/27/17301401/keluarga-korban-kecelakaan-minta-transjakarta-perketat-perekrutan-sopir