Tebing tanah setinggi 15 meter yang ada di wilayah itu ambruk dan nyaris menimpa salah satu rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio mengatakan, peristiwa itu terjadi saat hujan deras melanda wilayah Bogor sejak siang hingga sore hari.
Theo mengungkapkan, tingginya curah hujan menyebabkan tanah menjadi labil sehingga mengakibatkan longsor.
"Diduga tanah labil, kemudian diguyur hujan secara terus menerus sehingga tanah tebingan setinggi 15 meter itu tergerus dan longsor,” kata Theo.
Theo menambahkan, dalam peristiwa tersebut, satu rumah warga yang dihuni 4 orang ikut terancam sebab lokasinya persis berada di bibir tebing tanah.
Saat ini, sambung Theo, petugas BPBD telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan assesment dan penanganan awal dibantu oleh warga sekitar.
“Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Bantuan terpal sudah kami kirim ke lokasi kejadian,” sebutnya.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Kamis siang tadi juga mengakibatkan tinggi muka air di Bendung Katulampa meningkat.
Berdasarkan laporan dari pos pemantauan, ketinggian air Bendung Katulampa mencapai 110 sentimeter atau berstatus siaga 3.
Dengan naiknya status Bendung Katulampa menjadi siaga 3 maka warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung diminta untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/28/21364611/longsor-terjang-kampung-mulyasari-bogor-tebing-tanah-setinggi-15-meter