Ungkapan di atas seolah menggambarkan kisah pilu korban tewas kecelakaan maut bus Transjakarta di Halte Cawang-Ciliwung, Senin (25/10/2021) lalu.
Hari itu seharusnya menjadi hari membahagiakan bagi Dadan Suhendar bin Ade (29). Dia akan bekerja kembali setelah sekian lama kerja serabutan dan bakal menemui anak kandungnya.
Tak ada firasat dari keluarga Dadan. Sehari sebelum peristiwa naas itu terjadi, Dadan sempat bercerita kepada ibunya, Yati Nurhayati (65), bahwa dia akan berkeja kembali di kantor tempatnya bekerja dulu.
Pasalnya, Dadan dipanggil oleh kantor tempatya bekerja dulu untuk mengisi posisi sebagai cleaning service.
Sebelumnya, Dadan hanya bekerja serabutan, salah satunya menjaga warung internet.
"Dia masuk lagi di kerjaan tempat dulu, dipanggil lagi. Pas hari Senin, dia berangkat katanya dipanggil lagi di tempat kerjaan yang dulu sebagai cleaning service," ujar Yati.
Senin pagi, Dadan kembali menghubungi ibunya. Kali ini, dia hanya menginformasikan keberadaannya yang sudah berangkat menuju kantor untuk survei lokasi.
"Pagi berangkat jam setengah 4 dia jalan kaki, pas jam 6 dia sampai dan telepon saya, 'Ma, Dadan udah sampai, alhamdullilah'. Jam 6 dia kesana dan ngasih lamaran," kata Yati.
Setelah mengantar lemaran kerja di kantor barunya, Dadan berencana menemui anak kandungnya yang tinggal dengan istri sirinya.
Rencana itu pun kembali disampaikan kepada ibunya. Yati pun tidak memiliki firasat apapun.
"Dia katanya mau ngasih susu ke anaknya jam 7 naik Transjakarta," ujar Yati.
Hati Dadan dipenuhi kebahagiaan hari itu. Dia telah mengantar lamaran kerja, lalu beberapa saat lagi dia akan bertemu dengan anak kandungnya.
Dia pun memilih naik bus Transjakarta untuk menemui anaknya. Dia duduk di deretan bangku belakang, seolah ingin bersantai sejenak setelah lelah jalan kaki.
Baru saja Dadan duduk di deretan bangku belakang, tiba-tiba bus yang ditumpanginya ditabrak bus Transjakarta lain dari arah belakang.
Akibatnya, tubuh Dadan terpental dari kursi. Dia mengalami luka cukup parah di bagian dada. Dadan kemudian dilaporkan menjadi salah satu dari dua korban tewas akibat kecelakaan maut tersebut.
Keinginan Dadan untuk menemui anak kandungnya harus sirna akibat maut yang datang secara tiba-tiba.
"Belum sempat dia ngeliat anaknya keburu kejadian (kecelakaan) itu," kata Yani.
Selain Dadan, pengemudi bus Transjakarta yang menabrak bus di depannya juga dilaporkan tewas di tempat.
Hingga kini, Kepolisian masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut tersebut. Dugaan sementara, pengemudi bus Transjakarta mengantuk sehingga kecelakaan maut itu terjadi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/29/05000011/kisah-pilu-korban-tewas-kecelakaan-transjakarta-baru-antar-lamaran-kerja