Suami korban, Erwin, menceritakan, istrinya berangkat dari rumah mereka di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/10/2021) pukul 05.15 WIB menggunakan jasa ojek langganan.
Setibanya di Flyover Cempaka Putih, tepatnya di depan Transmart, sekitar pukul 05.45 WIB, sepeda motor yang ditumpangi istrinya dipepet oleh orang tak dikenal.
"Jambret itu tahu-tahu muncul, langsung disambar tas istri saya," kata Erwin, Jumat.
Erwin menjelaskan, penjambret itu terdiri dari dua orang yang menggunakan satu sepeda motor.
Seorang pelaku mengendarai sepeda motor, sedangkan yang dibonceng mengeksekusi menjambret tas korban.
Setelah menjambret tas korban, kedua pelaku langsung tancap gas melalui jalur bawah flyover.
Erwin mengatakan, ciri pelaku yang mengendarai sepeda motor tidak terlihat jelas karena mengenakan helm. Sementara itu, si eksekutor berperawakan kurus dan berkulit gelap.
Motor yang dipakai kedua pelaku adalah Satria F warna hitam.
"Tapi, tukang ojek dan istri saya tidak sempat melihat pelat nomor pelaku," ucap Erwin.
Korban tak mengalami luka-luka akibat penjambretan ini. Namun, korban kehilangan dompet beserta dokumen, sejumlah uang tunai, dan telepon genggam.
Setelah kejadian itu, korban langsung menelepon bank untuk memblokir kartu ATM. Korban lalu melapor ke Polsek Cempaka Putih.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cempaka Putih Iptu Pollo Sitorus menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kejadian penjambretan itu.
"Akan segera kami tindak lanjuti," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/29/11285461/hendak-mengajar-tatap-muka-seorang-guru-dijambret-di-cempaka-putih