Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa mengaku langsung menugaskan anggotanya ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan korban.
Namun, polisi tak menemukan adanya CCTV di sekitar lokasi kejahatan.
"Tadi anggota saya cek TKP mencari CCTV di sekitar situ tidak ada," kata Ade saat dihubungi, Jumat (29/10/2021).
Meski demikian, Ade memastikan akan tetap mencari kedua pelaku penjambretan meski tanpa bantuan rekaman CCTV.
"Itu sudah menjadi tanggung jawab kami," ujarnya.
Ade menambahkan, pihak kepolisian sebenarnya sudah mengerahkan anggota untuk berpatroli di sekitar tempat kejadian yang memang rawan aksi kejahatan. Namun, patroli hanya dilakukan pada malam hingga dini hari.
"Kita tiap malam keliling, ternyata kejadiannya sudah pagi mau siang hari," katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Ade memastikan pihak kepolisian juga akan berpatroli di sekitar lokasi hingga pagi hari.
Aksi penjambretan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Korbannya adalah Vivien (40), seorang guru yang hendak berangkat mengajar tatap muka di salah satu sekolah dasar di Koja, Jakarta Utara.
Suami korban, Erwin Hutapea menceritakan bahwa istrinya berangkat dari rumah mereka di kawasan Pasar Minggu pada Jumat (29/10/2021) pagi, pukul 05.30 WIB, dengan menggunakan jasa ojek langganan.
Setibanya di flyover Cempaka Putih, tepatnya di depan Transmart, sekitar pukul 06.00 WIB, sepeda motor yang ditumpangi istrinya dipepet oleh orang tak dikenal.
"Jambret itu tau-tau muncul. Langsung disambar tas istri saya," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, jambret terdiri dari dua orang yang mengendarai satu sepeda motor. Satu pelaku bertugas mengemudikan sepeda motor, sementara yang dibonceng melakukan eksekusi penjambretan tas korban.
Setelah berhasil menjambret tas korban, kedua pelaku langsung tancap gas melalui jalur bawah flyover.
Erwin mengatakan, ciri pelaku yang mengendarai sepeda motor tidak terlihat jelas karena mengenakan helm. Sementara si eksekutor berperawakan kurus dan berkulit gelap.
Motor yang dipakai kedua pelaku adalah Satria F warna hitam.
"Tapi tukang ojek dan istri saya tidak sempat melihat pelat nomor pelaku," ucap Erwin.
Korban tak mengalami luka-luka akibat penjambretan ini. Namun, korban kehilangan dompet beserta dokumen, sejumlah uang tunai, dan telepon genggam.
Setelah kejadian itu, korban langsung menelepon bank untuk memblokir kartu ATM. Ia lalu melapor ke Polsek Cempaka Putih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/29/14083581/polisi-tak-temukan-cctv-di-tkp-penjambretan-seorang-guru-di-cempaka-putih