Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang mengatakan, anak korban A (36), awalnya menyampaikan ke tetangga bahwa ibunya sudah meninggal.
"Jam 10 pagi, anaknya sendiri atau terduga pelaku ini yang melaporkan ke tetangga, bahwa ibunya jatuh. Bilangnya jatuh dan meninggal," ungkap Bintang.
Setelah pemeriksaan sementara, pihaknya menduga korban diserang oleh A yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Jadi informasinya tadi kita cek tempat kejadian, anaknya ini punya riwayat gangguan kejiwaan. Sebelumnya pernah dirawat di RS Jiwa," jelas Bintang.
Saat diperiksa, ditemukan luka lebam di tubuh korban yang menunjukan indikasi adanya serangan.
"Sementara lebam kita identifikasi di tangan, dekat siku, dan di kepala bagian samping agak ke belakang dekat telinga," kata dia.
Bintang mengatakan, A memiliki kondisi gangguan kejiwaan berupa melihat ancaman jika telat mengonsumsi obat.
"Kebetulan tadi malam kita telusuri dia habis membawa Ibunya berobat ke vihara Kebon Jahe, Kapuk. Anaknya itu sempat mau menyerang ibunya juga," ungkapnya.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa menentukan A memiliki gangguan jiwa sehingga tidak dapat diproses hukum.
Pihaknya sudah melakukan berkoordinasi dengan RS Polri Kramat Jati untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan A.
"Kepolisian tidak bisa menghakimi orang ini gangguan jiwa ataupun tidak dapat dipidana, tetap kita melakukan proses," kata dia.
"Kita koordinasi ke RS Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan. Nanti akan kita koordinasiikan dengan kejaksaan ke depaannya ataupun di pengadilannya seperti apa," tambah Bintang.
Adapun saat ini, A sudah dibawa ke Polsek Cengkareng untuk diamankan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/29/17515421/ibu-di-cengkareng-tewas-polisi-duga-dibunuh-anak-kandung-yang-odgj