JAKARTA, KOMPAS.com - Paruhnya tidak berhenti mematuk ke dalam tanah sementara kaki panjangnya terus melangkah. Sesekali, ia beradu cepat dengan beberapa kawan.
Dialah burung gagang bayam timur, atau juga dikenal sebagai burung kaki bayam, yang dimanfaatkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk merawat rumput di Jakarta International Stadium (JIS)
Burung bernama latin Himantopus leuchocepalus ini memiliki dua warna di tubuhnya, yaitu hitam dan putih. Kakinya berwarna merah muda dan panjang.
Dilansir dari Mongabay.co.id, burung yang tersebar di Australia, Filipina, Selandia Baru, dan Indonesia ini biasa hidup berpasangan ataupun dalam kelompok kecil, antara lima sampai puluhan.
Gagang bayam memangsa hewan invertebrata atau avertebrata kecil, seperti serangga, cacing, dan siput.
Hal ini lah yang membuat Jakpro memelihara kawanan Gagang Bayam untuk membasmi hama di lapangan sepakbola JIS.
Lapangan tersebut memiliki rumput spesial, yakni rumput hybrid yang merupakan campuran dari rumput alami dan sintetis. Kualitas rumput disesuaikan dengan standar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
Adapun rumput alami di JIS didatangkan dari Boyolali, Jawa Tengah, dan rumput sintetis didatangkan dari Italia.
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo, Gunung Kartiko mengatakan bahwa JIS mengusung konsep green building. Oleh karena itu, pengelolaan rumput di stadion itu dilakukan secara alami.
“Kami tidak memakai pestisida. Kami optimalkan peran alam dengan burung kaki bayam yang berfungsi membasmi hama laut di rumput,” beber Kartiko, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, rumput disiram secara rutin sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Pemotongan rumput dilaksanakan dua kali seminggu, dan pemupukan satu kali sebulan.
Semua perawatan dilakukan sesuai dengan standar FIFA.
Sejauh ini, progres pembangunan JIS baru mencapai sekitar 80 persen.
Harapannya, pengelola sudah bisa melakukan soft opening pada Desember 2020 nanti saat pertandingan internasional Tim Indonesia U-19 digelar.
JIS ditargetkan rampung dan beroperasional 100 persen pada Maret 2022.
Lapangan latih
Meski pembangunan JIS belum sepenuhnya rampung, dua lapangan latih JIS ini sudah mulai digunakan pada 28 Oktober 2021 lalu bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Saat itu, lapangan latih JIS digunakan untuk menggelar laga persahabatan antara tim eksekutif dengan legislatif DKI Jakarta, dan Persija Legend melawan PSSI All-Star.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria ikut bertanding di laga tersebut melawan pimpinan DPRD.
“Bulan (November) ini sudah full-book dan Desember belum kita buka penyewaannya,” ujar Kartiko.
Menurut Kartiko, lapangan latih JIS baru diperasikan secara komersil pada Kamis (4/11/2021).
Adapun tarif sewa dua lapangan latih sepakbola berstandar FIFA itu berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 4,75 juta untuk waktu pemakaian selama dua jam setiap Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.
“Harga tentunya berbeda-beda. Kalau malam weekend itu sudah pasti paling mahal, kalau weekdays lebih mura. Kisarannya dari dua juta sampai 4,75 juta. Itu sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan sudah gratis handuk bersih dan lain-lain,” ujarnya dilansir dari Antara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/05/06133931/mengenal-gagang-bayam-primadona-berkaki-panjang-yang-usir-hama-di-rumput