Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara telah menyiapkan dua pompa apung untuk mengurangi genangan dan juga 50 karung pasir untuk membangun tanggul sementara mencegah luapan kali akibat air pasang tumpah ke jalan.
Namun, banjir rob tak kunjung surut hingga Sabtu (6/11/2021).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penyebab banjir rob tak kunjung surut lantaran kawasan tersebut cukup rendah.
"Ada beberapa titik yang cukup rendah (di RE Martadinata)," ucap Riza, Minggu (7/11/2021).
Akibatnya, penanganan banjir rob membutuhkan waktu lebih lama dan tidak dapat diselesaikan secara langsung dalam hitungan tahun.
Riza pun meminta warga bersabar terkait penanganan banjir rob di Jalan RE Martadinata.
"Soal banjir rob ini perlu waktu yang cukup. Ya tidak bisa diselesaikan dalam satu, dua, tiga, empat, atau lima tahun. Sekali lagi mohon bersabar," kata Riza.
Lebih lanjut, Riza menjelaskan, diperlukan waktu lebih lama untuk memindahkan air dari kawasan rendah seperti kawasan Jalan RE Martadinata menuju laut.
Semua pompa telah dikerahkan, tetapi air masih bisa menggenangi kawasan tersebut.
"Perlu waktu untuk memindahkan air melalui pompa menggunakan alat yang ada," ucap Riza.
Riza menyebut perlu program estafet untuk menjaga kawasan utara Jakarta tidak lagi terendam banjir.
"Kita perlu punya program yang sudah dilaksanakan sejauh ini, di antaranya adalah pembuatan tanggul di sekitar pantai itu sudah dilaksanakan bertahap dan memang memerlukan waktu untuk kerja sama, kami Pemprov dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, terhadap program pembuatan tanggul," kata Riza.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/08403331/banjir-rob-di-jakut-berhari-hari-tak-surut-sampai-buat-wagub-dki-nyerah