Salin Artikel

Dishub Masih Kaji Kesiapan Kendaraan Umum jika Ganjil Genap Berlaku di 25 Titik

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih mengkaji sejumlah hal sebelum menerapkan ganjil-genap di 25 ruas jalan. Saat ini, kebijakan ini masih berlaku hanya di 13 ruas jalan.

Salah satu poin kajian adalah kemampuan moda transportasi umum untuk menampung warga yang awalnya bepergian menggunakan kendaraan pribadi.

"Kami memperhatikan dari sisi kapasitas angkutan umum yang ada, apakah itu masih memadai jika terjadi peralihan dari 12 ruas jalan yg saat ini masih tidak memberlakukan ganjil-genap," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).

Saat ini, pemerintah memang sudah mengizinkan moda transportasi umum penumpang sebanyak 100 persen dari kapasitas.

Hal ini membuat jaga jarak fisik tak memungkinkan.

"Tentu sekarang dengan penerapan kapasitas 100 persen, untuk physical distancing kita tidak (memungkinkan) lagi, tapi kita mendorong terkait penggunaan masker," kata Syafrin.

"Jadi petugas layanan bus yang ada di halte itu mengingatkan. Kita juga umumkan bahwa saat ini tetap gunakan masker dengan baik dan benar, yaitu menutupi hidung dan mulut sehingga ini menjadi alat paling ampuh untuk menjaga pribadi yang ada di dalam bus," tambahnya.

Syafrin menambahkan, pemerintah dan kepolisian juga masih mengkaji volume arus lalu lintas di 12 ruas jalan yang belum diterapkan ganjil-genap.

Pemerintah dan kepolisian juga disebut masih melihat tren perkembangan kasus Covid-19 di Jabodetabek.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/15171811/dishub-masih-kaji-kesiapan-kendaraan-umum-jika-ganjil-genap-berlaku-di-25

Terkini Lainnya

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke