"Agar angka ini tidak meningkat, kita harus tetap hati-hati, karena DBD biasanya ada di air tergenang, itu harus dibuang, apalagi sekarang masuk musim hujan," kata Wakil Walikota Jakarta Pusat, Irwandi, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (14/11/2021).
Irwandi mengatakan, Pemkot Jakpus terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah wabah demam berdarah. Salah satunya adalah dengan mengintensifkan penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk (fogging). Ini dilakukan meskipun kasus DBD masih relatif rendah.
"Dulu apabila ada temuan DBD baru kami fogging, tapi sekarang akan kami balik polanya. Sebelum ada temuan akan kami fogging," kata Irwandi.
Ia mengimbau warga untuk rajin membersihkan bak penampungan serta genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk. Menurut dia, jentik nyamuk DBD tidak hanya berada di wilayah kumuh, melainkan juga wilayah permukiman bersih sekali pun.
"Nyamuk DBD biasa ada di tempat-tempat bersih yang ada genangan airnya, misalnya kolam ikan yang tidak ada ikannya, karena jentik itu akan mengendap dan hidup," kata dia.
Irwandi memastikan kader juru pemantau jentik (Jumantik) juga berperan dalam melakukan sosialisasi dan pengawasan kepada masyarakat untuk menyingkirkan genangan di bak maupun penampungan terbuka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/15/10023251/118-warga-jakarta-pusat-terjangkit-dbd-sepanjang-tahun-ini