Hal itu dipastikan setelah penyidik memintai keterangan F dan sejumlah orangtua yang anaknya menjadi korban.
"Untuk korban perbuatan cabul adalah anak jenis kelamin laki-laki. Jumlahnya ada 14 anak-anak," ujar Azis di Polres Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Azis menjelaskan, usia anak yang menjadi korban pencabulan bervariasi mulai dari 7 tahun hingga 11 tahun. Semuanya pelajar Sekolah Dasar (SD).
Adapun antara pelaku dan para korban tinggal di salah satu wilayah yang sama di RT 07 RW 08 Jalan Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Mereka bertemu di rumah pelaku, karena memiliki hobi yang sama, yaitu game online," kata Azis.
Sebelumnya, Ketua RW setempat, Raden Taufik menjelaskan, F sempat menjadi bulan-bulanan warga.
Aksi pengeroyokan terhadap pelaku oleh warga dan sejumlah keluarga korban terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
"Saya datang ke lokasi sudah ramai warga di rumah pelaku. Kemudian saya jaga di depan pintu. Akhirnya warga masuk ke kontrakan melalui pintu belakang. Dan pelaku dibawa keluar dikroyok," kaya Taufik.
Taufik sempat menghalangi warga yang memukuli pelaku. Dia bahkan terkena pukul oleh warga.
"Saya juga kena pukul pas mengalau warga. Karena saya sambil menunggu aparat, akhirnya pelaku telepas dan akhirnya pelaku kita bawa ke kantor RW," ucap Taufik.
Taufik menceritakan, F merupakan warga pendatang yang tinggal di wilayahnya sudah cukup lama.
Bahkan F sudah tercatat menjadi warga Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa.
Selama ini F berprofesi sebagai dosen setelah menyelesaikan pendidikan Magister. Dia mengajar di salah satu universitas di Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/17/15262831/polisi-pastikan-korban-pencabulan-pria-di-lenteng-agung-berjumlah-14-anak