Salin Artikel

Yuk Bermain ke Taman Labirin di Tengah Hutan Kota Penjaringan

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Hutan Kota Penjaringan di Jakarta Utara tiba-tiba menarik perhatian publik karena memiliki sebuah taman labirin di dalamnya.

Ribuan pohon pucuk merah tumbuh di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan ditata bak sebuah labirin.

Setiap warga yang hendak berkunjung harus berjalan kaki terlebih dahulu sejauh 300 meter untuk bisa sampai di taman labirin.

Selain menjadi paru-paru kota, taman ini juga menjadi sarana bermain anak-anak dan memanjakan mata setiap pengunjung yang datang untuk berolahraga atau sekadar bersantai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com Rabu (17/11/2021) sore, banyak warga yang berolahraga dengan berjalan kaki mengitari taman hutan kota.

Ada pula anak-anak yang berlarian di taman labirin sambil diawasi oleh sang ibu dari belakang.

Di depan terdapat menara yang dibangun sebagai tempat petugas mengawasi situasi taman labirin. Dari atas menara itu kita bisa melihat bentuk taman labirin secara keseluruhan.

Salah satu pengunjung, Stefany (29), mengaku gembira dengan adanya taman labirin.

Selain karena lokasinya tak jauh dari rumah, taman labirin juga menjadi tempat hiburan bagi kedua anaknya yang selama ini harus berada si rumah selama masa pandemi.

"Senang banget, ini saya sama anak saya sering ke sini, anak-anak suka banget main di sini. Bagus ya karena bisa jadi tempat refreshing lah buat anak-anak, kan mereka selama ini di rumah aja, belajar di rumah, main di rumah, ya ini jadi tempat hiburan baru buat mereka selain mal," kata Stefany.

Menurut Kordinator Lapangan dan Perawatan Taman Hutan Kota Penjaringan, Ikbal, pembangunan taman labirin ini sudah dimulai sejak 2019.

"Taman labirin dibangun dari tahun 2019, tujuannya untuk sarana bermain masyarakat sini, labirin ini istilahnya taman perangkap, orang bisa masuk nanti keluarnya bingung. Tahap pembanguan labirin ini 80 persen lah," kata Ikbal kepada Kompas.com.

Meski progres pembangunan taman labirin baru mencapai 80 persen, Ikbal menyebut penanaman pohon seluruhnya sudah dilakukan dan kini masih menunggu pohon-pohon itu bertumbuh setinggi 2 meter.

"Namanya kan taman umpet, jadi kalau kita di sini orang di sebelah enggak lihat kita. Ketinggiannya harusnya mencapai 2 meter, jadi tinggal nunggu pertumbuhan (pohonnya) saja," sambungnya.

Taman ini memiliki 46 petugas perawatan dan 16 pamdal.

Menurut salah satu petugas pamdal, Kamaludin, Taman Labirin ini diprakasai oleh Kabid Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta M Fajar Sauri.

"Adanya Tama Labirin ini akan jadi satu ikon taman hutan kota penjaringan dan ini prakasa dari Bapak Fajar Sauri. Kami keamanan menjaga, kan ada menara, kami memantau dari situ" ucap Kamaludin

Taman yang terletak di Jalan Kepanduan 2, RT7 RW16, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan ini kerap ramai dikunjungi setiap akhir pekan pada pagi hari.

Warga pun tak perlu mengeluarkan biaya apapun saat beraktivitas di kawasan Taman Hutan Kota.

Hanya saya, para pengunjung diwajibkan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/18/09325441/yuk-bermain-ke-taman-labirin-di-tengah-hutan-kota-penjaringan

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke