"Kasus di Ciracas ini menunjukkan bahwa sanitasi belum dimiliki oleh warga Jakarta," kata Yayat saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).
Yayat menambahkan, kasus serupa juga pernah terjadi di Kali Item, kawasan Wisma Atlet.
"Itu nggak hanya terjadi di Ciracas, tetapi pernah terjadi juga di Kali Item dan daerah lainnya," ujar Yayat.
Yayat menyebutkan, warga membuang tinja langsung ke kali karena struktur dan lingkungan yang membentuk hal tersebut.
"Karena perkampungan kumuh sekarang itu memang sudah padat. Mereka membuat septic tank aja susah," ujar Yayat.
"Minim air bersih, minim MCK (mandi cuci kakus), sehingga mereka dipaksa untuk ke sana," kata dia.
Yayat mengusulkan agar dibangun WC komunal di kawasan Ciracas itu.
"Dibatasi, ya satu MCK buat lima keluarga. Terus bagaimana air bersihnya. Untuk apa ada MCK, kalau airnya nggak ada. Terus nanti pengelolaannya bagaimana," kata Yayat.
Data terbaru, ada 554 keluarga di wilayah Ciracas yang belum memiliki tangki septik.
Mereka yang tidak memiliki tangki septik itu membuang kotoran atau tinja langsung ke kali. Tinja dialirkan melalui pipa-pipa ke kali.
"Masih sekitar 544 keluarga yang belum punya septic tank. Jamban di atas kali (WC helikopter) sudah enggak ada. Jambannya di dalam rumah," kata Camat Ciracas, Mamad, Rabu (17/11/2021).
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/18/13085321/ratusan-keluarga-di-ciracas-buang-tinja-ke-kali-pengamat-sanitasi-belum
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan