DEPOK, KOMPAS.com - Klaster pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mendominasi lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Depok.
Juru Bicara Satuan Penangangan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, ada penambahan 105 kasus pada Rabu (17/11/2021).
“Ini kami sebut sebagai klaster PTM terbatas karena banyak penularan antar siswa di sekolah. Sekitar 84 orang dari klaster PTM terbatas,” ujar Dadang dalam keterangannya.
Dadang melanjutkan, siswa-siswa yang terpapar berkategori sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Status positif mereka diketahui melalui swab test PCR. Siswa-siswa tersebut saling menularkan ke teman-temannya.
“Sekitar 84 orang dari klaster PTM Terbatas. Sisanya dari klaster keluarga,” kata Dadang.
Dadang melanjutkan, klaster PTM Terbatas di Kota Depok berawal dari klaster keluarga.
Mereka yang terpapar Covid-19 di klaster PTM Terbatas banyak tertular dari keluarganya yang bekerja di luar Kota Depok.
“Awalnya dari klaster keluarga. Mereka (keluarga) pekerja commuter yang bekerja di luar Depok. Mereka menularkan pada anaknya, dari anaknya di sekolah menularkan pada teman-teman dan gurunya,” tambah Dadang.
Adapun penularan di klaster PTM terbatas paling banyak terjadi di Kecamatan Pancoran Mas.
“Jenjang SD itu jumlahnya hampir sama. Dari semua kasus konfirmasi positif, ada 2 SD, 1 SMP dan 1 MTS. Dari data saat ini, hampir sama. Tidak ada yang mendominasi,” ujar Dadang.
Sebelumnya diketahui, SMP Negeri 2 (SMPN 2) Depok sempat menjadi sorotan lantaran memiliki kasus Covid-19.
Data terakhir kasus Covid-19 di SMPN 2 Depok ada sembilan kasus.
Kasus Covid-19 di SMPN 2 Depok berawal dari temuan seorang murid yang terkonfirmasi positif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/19/12482381/lonjakan-covid-19-di-depok-84-kasus-berasal-dari-klaster-ptm-terbatas