Ibu korban berinisial N (8), MW (43), mengatakan, sudah beberapa minggu ini putrinya tak mau lagi shalat di mushala karena takut bertemu dengan Y yang dipanggil abah itu.
Menurut keterangan beberapa korban, Y melakukan pencabulan di dalam mushala saat situasi sedang sepi.
"Kalau disuruh shalat enggak mau takut. Saya bilang, 'Takut kenapa?' (Dijawab), 'Enggak apa-apa, Ma, takut diomelin, ada Abah'," ujar MW saat ditemui di kediamannya, Jumat (19/11/2021).
Tak hanya ke mushala, menurut MW, putrinya juga merasa takut diajak pergi ke pasar malam, tempat Y berjualan mainan.
"Kalau aku ajak ke pasar malam, enggak mau, takut katanya, masih trauma, takut ketemu," lanjutnya.
Awalnya MW merasa curiga dan berusaha membujuk putrinya untuk berkata jujur.
Hingga akhirnya MW mengetahui sejumlah anak juga merasa takut terhadap Y karena telah dicabuli.
"Katanya diciumin, diraba-raba. Terus aku tanya sama siapa? sama Abah katanya," ucap MW.
Menurut MW, Y kerap memberikan mainan gratis dan sejumlah uang kepada para korbannya.
"Dikasih mainan, biasa dikasih uang jajan, Rp 10.000, kadang Rp 5.000. Dipikirnya kasihan sama anak yatim, enggak taunya begini (mencabuli)," kata MW.
MW pun langsung melaporkam kejadian tersebut ke RT setempat dan ke polisi.
Sebelumnya, Kanit IV PPA Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ipda Arif Widodo mengatakan, Y telah mencabuli lebih dari satu korban.
"Iya benar memang benar adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, korban ini lebih dari satu," kata Arif saat dikonfirmasi.
"Pelakunya ini kita ketahui sebagai penjual mainan," sambungnya.
Menurut Arif, Y sudah melakukan pencabulan selama satu bulan. Saat ini pihak kepolisian pun masih mendalami kasus tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/19/17205931/kakek-penjual-mainan-diduga-cabuli-sejumlah-bocah-di-penjaringan-korban