Salin Artikel

Muncul Klaster PTM Terbatas di Depok, Ini Instruksi Wali Kota

Pemerintah Kota Depok mengambil kebijakan BDR setelah adanya lonjakan kasus kasus Covid-19.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, kebijakan BDR awalnya dilakukan di seluruh jenjang di Kecamatan Pancoran Mas.

Idris menyebutkan, kebijakan BDR juga berlaku untuk seluruh siswa yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 di Kota Depok.

"Untuk di wilayah-wilayah lain, kami instruksikan PTM Terbatas ini dihentikan untuk siswa yang belum divaksin. Artinya secara praktis di sekolah dasar dan sederajat yang memang belum ada vaksinasi dari pemerintah, mereka belajar dari rumah," ujar Idris dalam Youtube resminya, Jumat (19/11/2021).

Idris mengatakan, jenjang SMP dan SMA selain di Kecamatan Pancoran Mas tetap bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah.

Pelaksanaan PTM Terbatas tetap mengedepankan protokol kesehatan yang telah diatur.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pemerintah keluarkan keputusannya untuk diberlakukan vaksinasi untuk anak SD yang usianya 12 tahun ke bawah," kata Idris.

Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok memiliki program bernama Swab Keliling. Program tersebut dilakukan kepada murid-murid secara acak untuk mengetahui penerapan PTM Terbatas.

"Ketika kasus pertama kali ditemukan, memang benar ada kasus dari dua kasus positif yang terjadi, lalu berkembang-berkembang banyak. Ketika kami lakukan swab keliling di tempat-tempat lain khususnya di Kecamatan Pancoran Mas, terjadilah peningkatan yang cukup signifikan dalam peningkatan kasud Covid-19 di kalangan anak-anak kita," tambah Idris.

Kebijakan BDR, lanjut Idris, diambil sebagai proses mitigasi dan antisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

Pemerintah Kota Depok melihat ada peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Kecamatan Pancoran Mas. 

"Mudah-mudahan tetap kita memohon perlindungan Allah SWT, Tuhan YME terhadap anak-anak kita yang memang kita harapkan menjadi para pemimpin bangsa dan negara yang kita cintai," lanjut Idris.

Sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok terjadi pada Rabu lalu.

Klaster PTM terbatas mendominasi lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Depok.

Juru Bicara Satuan Penangangan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, ada penambahan 105 kasus pada Rabu (17/11/2021).

“Ini kami sebut sebagai klaster PTM terbatas karena banyak penularan antar siswa di sekolah. Sekitar 84 orang dari klaster PTM terbatas,” ujar Dadang dalam keterangannya.

Dadang melanjutkan, siswa-siswa yang terpapar berkategori sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

Status positif mereka diketahui melalui swab test PCR. Siswa-siswa tersebut saling menularkan ke teman-temannya.

“Sekitar 84 orang dari klaster PTM Terbatas. Sisanya dari klaster keluarga,” kata Dadang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/19/17413251/muncul-klaster-ptm-terbatas-di-depok-ini-instruksi-wali-kota

Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke