TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh menggelar demo di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang, Banten, pada Senin (22/11/2021) siang.
Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) 1973 Kota Tangerang Kusna Ariadi Putra berujar, pihaknya meminta upah minimum Kota Tangerang (UMK) 2022 ditingkatkan sebesar 13,5 persen dari UMK Kota Tangerang 2021.
Persentase tersebut setara dengan Rp 400.000.
"Kita minta naik di atas Rp 400.000, yang kalau dipersentasekan menjadi 13,5 persen," tuturnya saat ditemui di lokasi demo, Senin.
Kusna menyatakan, besaran persentase itu berdasarkan survei yang dilakukan terhadap harga sejumlah komoditas di tiga pasar di Kota Tangerang, yakni Pasar Malabar, Pasar Antar, dan Pasar Ciledug.
Adapun yang melakukan survei itu adalah rekan-rekan buruh di kota tersebut.
Kusna menuturkan, pihaknya menggelar demo karena menduga bahwa UMK Kota Tangerang 2022 tak akan berbeda jauh dengan angka upah minimum provinsi (UMP) Banten dan DKI Jakarta.
Adapun kenaikan UMP DKI Jakarta dari tahun 2021 ke 2022 sekitar Rp 37.749, sedangkan UMP Banten naik sekitar Rp 40.206.
"Makanya teman-teman buruh yang ada di Kota Tangerang bergerak bagaimana Depeko (Dewan Pengupahan Kota) bersama Wali Kota Tangerang (Arief R Wismansyah) bisa merekomendasikan kenaikan upah itu sebesar hasil survei," urai Kusna.
Untuk informasi, pada Senin ini, Depeko dan Arief memang sedang menggelar perundingan soal UMK 2022 di kantor Disnaker Kota Tangerang.
Di satu sisi, tim Kompas.com masih berupaya untuk menghubungi Arief soal hasil perundingan.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Arief masih belum merespons.
Berdasar pantauan Kompas.com, ratusan massa aksi yang terdiri dari buruh-buruh di Kota Tangerang mengikuti demo tersebut.
Ratusan buruh itu juga sempat menutup Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/22/16482131/demo-di-kantor-disnaker-kspsi-minta-umk-2022-kota-tangerang-naik-rp