Salin Artikel

Dramatis dan Heroiknya Aksi Penyelamatan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Kembangan, Petugas Lompat dengan Tali

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial H (25) berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari gedung di Meruya Ilir, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/11/2021) sore.

Niat tersebut digagalkan oleh warga dan petugas kepolisian serta pemadam kebakaran setempat.

Menurut kesaksian karyawan di lingkungan setempat, H baru mau diselamatkan saat dibujuk oleh petugas yang terdiri dari pemadam kebakaran dan kepolisian setempat.

"Dibujuklah, posisi damkar (petugas) sudah kayak Superman-lah. Pelan-pelan, baru berhasil," jelas Billy (48) saat ditemui di Jakarta Barat, Senin (22/11/2021).

Komandan Pleton Sektor Kembangan Jakarta Barat Joko Susilo menceritakan petugas saat itu saling membagi tugas.

"Sambil ke atas membawa peralatan, ada tali dan lain-lan, saya cari info tentunya kronologi atau sebab penyebabnya. Sebab, biasanya kalau orang bunuh diri, penyebabnya," jelas Joko saat dihubungi pada Senin.

Setelahnya, petugas bersama satu sahabat pelaku kemudian membujuk agar pelaku tidak melaksanakan niatnya, namun bujukan tersebut tidak digubris.

"Rupanya tidak digubris, rupanya benar-benar nekat mau mengakhiri hidup," kata dia.

Sembari membujuk pelaku, petugas juga menyiapkan bantalan berupa kasur di lantai dasar luar gedung, untuk mengantisipasi pelaku yang nekat melompat.

"Di samping itu, petugas mempersiapkan untuk evakuasi luar bangunan, luar gedung, tapi justru dia (H) semakin ekstrim, dia tahu kami akan mau menyelamatkan, dia justru mau melompat," kata Joko.

Upaya bujuk rayu tersebut dilakukan oleh warga dan petugas dengan berbagai cara, termasuk memberikan minuman. Sebab, diakui Joko, H saat itu terlihat sudah lemas.

"Setelah negosiasi awal dengan alot, kami ulurkan tali, awalnya dia nolak, lama-lama setelah minum itu, nah ini mulai (terbujuk). Kita kasih tali, dia pegang tali," kata dia.

Di saat H mulai terbujuk, seorang petugas kemudian melompat dari atas menggunakan tali dan memeluk H.

"Sehingga dengan bujuk rayu dan tali, disuruh baca istigfar, disuruh tenang, akhirnya berhasil lah. Anggota kami, turun di balkon, dengan mendekat dan langsung memeluk orang itu. Biar langsung aman," lanjut Joko.

Dalam pelukan tersebut, bujuk rayu kepada H terus dilakukan.

"Dalam pelukan, mengobrol, itu proses lama lagi. Setelah itu, karena dia juga masih belum mau. Kita mau evakuasi melalui tali, lewat luar bangunan, tapi dia bilang lemas. Akhirnya dia kita evakuasi melalui jendela," kata dia.

H pun kemudian dievakuasi melalui jendela kaca. Selain petugas damkar dan kepolisian, terlihat sejunlah warga juga ikut menarik H ke dalam gedung. Keberhasilan evakuasi itu pun diiringi tepuk tangan warga yang menonton di bawah gedung.

"Sangat luar biasa, saya sendiri tidak bisa mengeluarkan kata-kata karena terharu. Jadi Alhamdulillah satu nyawa terselamatkan," kenang Joko.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/22/19405381/dramatis-dan-heroiknya-aksi-penyelamatan-pria-yang-hendak-bunuh-diri-di

Terkini Lainnya

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke