JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D/Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta memangkas rencana anggaran pembangunan sumur resapan untuk 2022.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Komisi D Syarif kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
"Dikurangi, dari Rp 322 miliar, tinggal sisa Rp 120 miliar," ujar Syarif.
"Kami kan defisit, kekurangan uang, sementara banyak juga (program) yang prioritas," kata dia.
Syarif membantah anggaran pembangunan sumur resapan dipangkas karena program itu tidak efektif dalam mengendalikan genangan.
"Kalau efektif atau enggak, yang ngomong pihak ketiga, harus ahlinya, jangan opini. Di rapat-rapat itu banyak ngomong begitu, tidak efektif, tidak efektif, ya boleh saja orang berpendapat, tapi tolong buktikan secara teknis keilmuan apa," jelas politikus Gerindra itu.
Syarif menjelaskan, dana sekira Rp 202 miliar yang dihemat dari dipangkasnya anggaran sumur resapan digunakan untuk program lain di Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang menurutnya tak kalah penting.
"Misalnya alat ekskavator spider yang bisa di dalam kolong jembatan, itu nambah empat unit," kata Syarif.
"Itu mahal harganya. Itu satu set, ada remotenya semua. Canggih. Kita sudah punya dua rupanya. Satunya Rp 14 miliar kalau enggak salah," tutupnya.
Meskipun demikian, anggaran ini masih mungkin berubah sekali lagi dalam Rapat Badan Anggaran RAPBD 2022 yang dijadwalkan digelar DPRD DKI pada sore ini.
Hingga berita ini disusun, rapat yang dijadwalkan pukul 15.00 itu belum kunjung dimulai.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/23/17263881/dprd-dki-pangkas-anggaran-sumur-resapan-dari-rp-322-m-jadi-rp-120-m