Salin Artikel

Polda Metro Jaya: Jakarta Sudah Mulai Macet di Mana-mana...

Alhasil, kemacetan lalu lintas kembali terjadi di sejumlah ruas jalan wilayah DKI Jakarta dalam beberapa waktu belakangan.

"Volume arus lalu lintas memang sudah mendekati normal," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).

Berdasarkan data yang diketahui Sambodo, volume kendaraan di wilayah Ibu Kota naik hingga 40 persen selama beberapa pekan terkahir.

Di beberapa titik, kata Sambodo, volume kendaraan bahkan naik hingga 80 persen dan menyababkan kemacetan arus lalu lintas.

"Minggu-minggu kemarin itu sekitar 40 persen bahkan di beberapa titik sudah 80 persen kenaikan. Sehingga memang Jakarta sudah mulai macet di mana-mana," ungkap Sambodo.

Sambodo berpandangan, salah satu penyebab naiknya volume kendaraan adalah pelonggaran sejumlah aktivitas masyarakat yang sebelumnya dibatasi atau bahkan tidak boleh dilakukan.

Kondisi tersebut juga menjadi alasan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali menerapkan kebijakan ganjil-genap kendaraan di sejumlah ruas jalan.

"Tentu ini menjadi konsekuensi logis yang tidak bisa kita hindarkan, seiring dengan penurunan PPKM di Jakarta," kata Sambodo.

"Kita sudah mulai normal lagi, sehingga terjadi kepadatan. Itu sebabnya kita masih mengaktifkan 13 kawasan ganjil-genap, termasuk di (titik) kerumunan," pungkasnya.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kemacetan menjadi hal biasa di jalanan Jakarta.

Jalanan kemudian lengang setelah pandemi terjadi pada Maret 2020. Aturan bekerja dari rumah diterapkan.

Setelah Jakarta berada dalam status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1, sejumlah aktivitas warga diizinkan.

Salah satu pelonggaran yang diberikan yaitu bekerja dari kantor sektor non-esensial ditambah dari 50 persen menjadi 75 persen.

Dampaknya, banyak perusahaan yang kembali mewajibkan sebagian pegawainya bekerja dari kantor.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta masyarakat tidak lengah meski status PPKM Jakarta turun dari level 2 ke level 1.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan.

"Di level 1 ini, banyak ruang publik yang sudah bisa kembali diakses, tapi jangan sampai lengah, jangan abai. Tetap jaga prokes dan jaga kesehatan," ucap Anies dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Menurut Anies, pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Oleh karena itu, semua pihak diminta tetap waspada sampai kondisi dinyatakan bebas dari penyebaran Covid-19.

"Kita berdoa, semoga wabah ini segera berakhir," kata Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/23/19114641/polda-metro-jaya-jakarta-sudah-mulai-macet-di-mana-mana

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke