Penembakan itu menyebabkan satu korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.
Seorang korban lain masih dirawat di RS Polri.
Salah satu warga berinisial HR mengaku sempat mendengar dua kali suara letusan yang menyerupai suara petasan. Suara terpusat pada jalan Tol.
"Kalau saya memang rumah mertua di sini (tepi jalan tol). Suara dari jalan tol sana. Dua kali secara bersamaan. Cuma (kejadian) tidak kelihatan," kata HR saat ditemui di lokasi, Senin (29/11/2021).
HR saat itu menduga kalau dua suara letusan itu hanya kejadian ban pecah. Namun tak berapa lama, dia mendengar kabar adanya aksi penembakan di jalan tol.
"Kalau habis ada suara letusan itu tidak ada ambulans atau apa yang datang," ucap HR.
Satu korban penembakan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
"Sempat dirawat. Kami sempat berikan perawatan, sudah berupaya maksimal tapi tidak tertolong," kata Kepala Bidang Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Komisaris Besar dr Yayok Witarto saat ditemui di kantornya, Senin.
Namun, Yayok tidak bisa menyampaikan bagian luka yang diderita korban.
Sementara satu korban lainnya, masih menjalani peratawan intensif di RS Polri.
"(Kondisinya) masih terus diobservasi," ujar Yayok.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Azis Andriansyah mengatakan, saat ini penyidik sudah mengantongi CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Identitas kendaraan yang diduga digunakan pelaku saat beraksi juga sudah didapatkan.
"Kami sudah memperoleh beberapa informasi, CCTV juga sudah ada, identitas dari kendaraan yang dipakai pelaku sudah didapatkan," kata Azis.
Meski begitu, Azis tidak menjelaskan secara terperinci apakah video dari CCTV yang didapatkan merekam aksi penembakan itu.
Dia juga belum dapat mengungkapkan identitas pelaku yang diduga sebagai penembak dan kini diburu kepolisian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/29/18325611/penembakan-di-exit-tol-bintaro-warga-sempat-dengar-2-suara-letusan