Salin Artikel

PTM Terbatas di SMPN 2 Depok Kembali Digelar, Ini Protokol Kesehatannya

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 SMPN 2 Depok Arief Setiawan mengatakan, pihak sekolah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengawasi protokol kesehatan selama PTM terbatas.

Seorang murid SMP Negeri 2 Depok mengikuti PTM terbatas sebanyak dua hari dalam satu minggu.

Arief menyebutkan, pihak sekolah membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dari daya tampung sekolah dan setiap sesi pertemuan selama dua jam.

"Maka dibagi dua sesi. Sesi satu, dua jam; sesi dua, dua jam. Sesi satu jam 07.00 sampai jam 09.00 WIB, break satu jam di situ memberikan kesempatan tenaga internal buat melakukan disinfektan, nanti jam 10.00 dimulai kembali," kata Arief saat ditemui wartawan di SMP Negeri 2 Depok, Selasa pagi.

Arief mengatakan, setiap murid diwajibkan mengecek suhu dan mencuci tangan di pintu masuk sekolah.

Pihak SMPN 2 Depok juga menyiagakan wali kelas dan guru piket kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk memantau pelaksanaan PTM terbatas.

"Yang ketiga, petugas atau guru karyawan dan orangtua yang menjadi tim Satgas Covid-19. Orangtua terlibat tapi memang orangtua mereka sesuai dengan waktu yang mereka miliki. Nah tiga komponen ini kami harapkan bisa bersinergi dalam rangka menegakkan protokol kesehatan," tambah Arief.

Arief menyebutkan, pihak SMPN 2 Depok juga mengatur kepulangan murid. Ia menyebutkan, setiap murid tak boleh keluar sekolah secara berbarengan.

"Kemudian kami imbau ke orangtua agar mengantar dan menjemput tidak di lingkungan dalam. Kalau di luar kan bukan ranah kami. Mengantar juga usahakan tepat waktu, jangan terlalu pagi karena kalau terlalu lama mereka nunggu-nunggu bikin bete, berpotensi bikin ngobrol. Yang kedua, pulangnya pun kami sudah mengimbau jemputlah on time, tepat waktu," lanjut Arief.

Arief juga berpesan agar para murid membawa makanan dari rumah dan tetap disiplin memakai masker.

"Itulah protokol-protokol kami upayakan, kami usahakan. Kami maksimalkan yang kami lakukan di SMPN 2 Depok," lanjut Arief.

Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, kembali membolehkan PTM terbatas mulai Selasa ini.

Izin tersebut mempertimbangkan tren penurunan kasus Covid-19 dalam klaster PTM terbatas di beberapa wilayah di Kota Depok.

Keputusan terkait hal itu dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Depok bernomor 8.02/661/SATGAS/2021 yang diterbitkan pada Senin kemarin dan ditandatangani oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Kegiatan PTMT dapat kembali dilaksanakan di semua wilayah Kota Depok sejak 30 November 2021, kecuali bagi satuan pendidikan yang sedang melaksanakan mitigasi penanganan Covid-19,” kata Idris dalam surat edarannya.

Penghentian sementara PTM terbatas di Depok berlangsung pada 19-29 November. Pemerintah Kota Depok mengambil kebijakan itu setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM terbatas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/30/12173641/ptm-terbatas-di-smpn-2-depok-kembali-digelar-ini-protokol-kesehatannya

Terkini Lainnya

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke