Salin Artikel

Transjakarta Kerap Kecelakaan, Penumpang Merasa Ngeri dan Sebut Sopir Sering Ugal-ugalan

Aliya misalnya, warga Grogol yang sering menggunakan transjakarta rute 1A Blok M-Jakarta Kota.

Dia kaget mendengar kabar transjakarta menabrak pembatas busway pada Jumat (3/12/2021) siang. Peristiwa itu membuat Aliya ngeri pulang kerja menggunakan bus transjakarta.

"Jadi ngeri soalnya sering naik transjakarta, apalagi (siang ini) baru aja naik koridor 1," kata Aliya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat.

Perasaan ngeri juga dirasakan oleh Indah. Warga Pinang Ranti itu mengatakan, peristiwa kecelakaan membuat dia merasa tak nyaman menggunakan transjakarta.

"Khawatir, jadi parno, tersugesti saja," ujar Indah.

Menurut Syahira, warga Pasar Minggu pengguna transjakarta, kecelakaan bisa disebabkan oleh sopir bus yang tidak berhati-hati.

Syahira mengeluhkan batas kecepatan maksimal 50 kilometer tidak dihiraukan oleh sopir dan seringkali bus dikemudikan dengan cara ugal-ugalan.

"Batas kecepatan enggak ngaruh, karena memang sopirnya sering ugal-ugalan sih," tutur Syahira.

Warga lainnya yang juga menggunakan transjakarta bernama Dede mengatakan hal yang sama. Warga Karet Kuningan itu berharap ada perbaikan yang bisa membuat pengguna transjakarta kembali merasa nyaman.

"Ngeri saja, memang harus ada perbaikan yang menyeluruh," kata Dede.

5 masalah dalam 40 hari terakhir

Kecelakaan bus transjakarta terus berulang dalam beberapa waktu belakangan.

Kompas.com mencatat, setidaknya sudah lima kali transjakarta mengalami kecelakaan dalam kurun waktu 40 hari terakhir.

Kecelakaan pertama terjadi pada 25 Oktober 2021. Bus transjakarta menabrak bus lainnya di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur, karena penyakit epilepsi yang dimiliki sopir kambuh.

Akibatnya, 30 penumpang terluka dan dua orang meninggal dunia. Salah satu korban meninggal adalah sopir yang menabrak bus di depannya.

Empat hari setelah kecelakaan nahas tersebut, bus transjakarta dengan nomor polisi B7719 TGR menabrak beton separator sisi kanan Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada 29 Oktober 2021 pagi.

Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang diduga mengantuk saat mengendarai bus.

Belum genap sebulan, bus transjakarta kembali bermasalah. Kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021. Asap berasal dari mesin AC yang bermasalah.

Kemudian, Kamis (2/12/2021) kemarin, bus transjakarta menabrak pos polisi di persimpangan PGC, Cililitan, Jakarta Timur. Seorang petugas transjakarta terluka dan dirawat di rumah sakit.

Terakhir, pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB, bus transjakarta berpelat B 7277 TGC menabrak separator jalur transjakarta diduga karena sopir kurang konsentrasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/03/13210181/transjakarta-kerap-kecelakaan-penumpang-merasa-ngeri-dan-sebut-sopir

Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke