Salin Artikel

Besok, Ganjil Genap di Margonda Depok Kembali Berlaku

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem ganjil genap di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, kembali diberlakukan pada Minggu (5/12/2021). Hal itu untuk mengurai kemacetan di kawasan itu pada akhir pekan.

Kasubnit Gakkum Polres Depok Ipda Rudi Agus mengatakan, uji coba ganjil genap di kawasan Depok diberlakukan dengan waktu yang sama seperti hari sebelumnya.

"Untuk jam sama (seperti hari Sabtu), pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB," kata Rudi saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/12/2021).

Rudi mengatakan, kebijakan ganjil genap ini masih dalam sosialisasi. Dengan demikian tidak ada sanksi tilang yang diterapkan kepada pelanggar.

"Tentunya belum dilakukan penindakan (tilang) apabila ada masyarakat yang memaksakan jalur itu akan dilakukan imbauan dulu," ucap Rudi.

Rudi menambahkan, uji coba pelaksanaan ganjil genap agar masyarakat mengetahui aturam baru yang diberlakukan untuk mengurai kemacetan di Depok, Jawa Barat.

"Kalau sekarang berdampak kemacetan. Namun berjalan waktu akan berjalan lebih bagus dan baik," kata Rudi.

Diketahui, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Depok memberlakukan uji coba ganjil genap kendaraan bermotor yang dimulai pada 4 Desember 2021.

Ganjil genap di Depok, Jawa Barat hanya diberlakukan pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) dengan waktu pukul 12.00-18.00 WIB.

Adapun aturan itu hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat yang ingin memasuki kawasan Depok, Jawa Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/04/20404381/besok-ganjil-genap-di-margonda-depok-kembali-berlaku

Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke