TANGERANG, KOMPAS.com - "Gara-gara harga minyak goreng naik, ya, dompet sering kering," demikian Kasrun, seorang pedagang gorengan di Kota Tangerang menyampaikan keluh kesahnya.
Sebagaimana diketahui, harga minyak goreng saat ini memang tengah meningkat. Adanya peningkatan harga tersebut membuat Kasrun sedih.
Bagaimana tidak, saat ini, pria 51 tahun itu harus menghabiskan Rp 400.000 hanya untuk membeli minyak goreng untuk modalnya berjualan selama satu setengah hari.
"Rp 400.000 habis buat minyak, kan biasa saya habisnya Rp 150.000, itu untuk satu setengah hari. Jadi habis buat minyak doang," tutur Kasrun saat berjualan di dekat RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Senin (6/12/2021).
Di satu sisi, keuntungan yang didapat olehnya setiap hari hanya sebesar Rp 50.000.
Duit tersebut hanya mampu menutupi kebutuhan perut keluarganya.
Kasrun bercerita, tidak ada trik atau siasat yang dilakukan untuk meraup untung lebih besar saat harga minyak goreng melambung.
Sebab, jumlah minyak goreng yang digunakan juga tak bisa dikurangi.
"Ya nguranginnya gimana ya, ya enggak bisa," ujar dia.
"Pemasukannya berkurang, drastis. Kadang-kadang Rp 50.000, untungnya. Cuma buat makan doang. Makanya dompet kering," sambungnya.
Pria asli Cirebon, Jawa Barat, harus keliling toko demi toko untuk mencari minyak goreng yang ada diskonnya.
Untuk mencari minyak goreng diskonan, Kasrun kerap mencari toko yang lokasinya jauh dari tempat dia berjualan.
Terkadang, dia juga harus membawa istrinya saat toko tertentu membatasi jumlah minyak goreng yang dijual untuk satu pembeli.
"Saya kadang-kadang ke Robinson. Ada diskon, lari ke robinson. Di Robinson cuma dapet tiga kemasan, yang dua kilo, buat satu orang. Enggak boleh banyak-banyak," urainya.
"Berburu promo," lanjut Kasrun.
Dia kembali bercerita, akibat naiknya harga minyak goreng itu, ada lebih dari 10 pedagang gorengan yang dia kenal telah merugi.
Kasrun sendiri memiliki tiga gerobak lain yang kini menganggur.
Sebelumnya, tiga gerobak itu dia sewakan.
"(Tiga gerobak kini menganggur) biasanya buat keliling. Ya, rugi melulu sih, 'udah lah jangan jualan'. Ya sedih banget sih," tutur pria yang tinggal di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, itu.
Dia hanya bisa berharap bahwa pemerintah setempat mampu mengendalikan harga minyak goreng.
"Ya harapannya pemerintah bisa ngurangin harga minyak. Saya mau pulang kampung, ke Cirebon, mau ketemu cucu," kata Kasrun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/06/19212581/dompet-sering-kering-gara-gara-harga-minyak-goreng-naik