Salin Artikel

Ironi Slogan #KiniLebihBaik di Tengah Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Slogan tanda pagar #KiniLebihBaik, dipakai oleh PT Transjakarta sejak 2017 lalu. Lewat slogan itu, Transjakarta menegaskan diri telah melakukan perbaikan dan dapat menjadi transportasi andalan bagi warga ibu kota.

Namun 4 tahun setelah slogan itu diluncurkan, Transjakarta masih dirundung sejumlah masalah. Permasalahan yang paling mencolok pada tahun ini adalah banyaknya bus Transjakarta yang terlibat kecelakaan.

502 Kali Kecelakaan

Setidaknya, ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta terjadi pada Januari 2021 hingga Oktober 2021, sebagaimana yang diungkap Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya.

Kecelakaan paling banyak terjadi pada Januari 2021, yakni sebanyak 75 kali kecelakaan. Selanjutnya pada Februari 63 kali, Maret 72 kali, April 55 kali, Mei 54 kali, Juni 48 kali, Juli 44 kali, Agustus 22 kali, September 42 kali, dan Oktober 27 kali.

Kecelakaan paling banyak disebabkan bus transjakarta menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88 persen dari total kecelakaan.

Kemudian, 12 persen lainnya, bus transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.

Kecelakaan paling banyak melibatkan bus milik operator PPD yakni 34 persen, disusul operator Mayasari 32 persen, Steady Safe 16 persen, Kopaja 13 persen, Transwadaya 3 persen, Pahala Kencana 1 persen, dan Bianglala 1 persen.

Salah satu kecelakaan bus Transjakarta yang fatal terjadi di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada 25 Oktober lalu. Satu bus Transjakarta menabrak bus Transjakarta lainnya yang sedang berhenti di Halte Cawang. Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dan puluhan lain luka-luka.

Penumpang dan Pengguna Jalan Resah

Rentetan kecelakaan yang dialami bus Transjakarta membuat pengguna moda transportasi bus ini khawatir akan keselamatan mereka.

Ibrahim Alfatin (32), salah seorang pengguna Transjakarta, mengaku resah dengan rentetan kasus kecelakaan Transjakarta yang terjadi akhir-akhir ini, bahkan sampai merenggut korban jiwa.

Menurutnya, pemerintah berkewajiban memastikan keselamatan pengguna kendaraan umum. Terlebih lagi, pemerintah menganjurkan warga untuk menggunakan transportasi umum.

“Pemerintah kan meminta warga untuk menggunakan tarnsportasi umum. Kalau banyak kasus kecelakaan karena lalai dan faktor lainnya, bagaimana warga mau nyaman?” ungkap Ibrahim.

Ia menambahkan, jika kasus kecelakaan bus Transjakarta terus terjadi, bukan tidak mungkin penumpang akan beralih menggunakan kendaraan pribadi.

“Diperhatikan sopirnya agar jangan sampai bertugas saat mengantuk atau tidak sehat. Aspek keselamatan pada kendaraan juga ditingkatkan,” ujar Ibrahim.

Sejumlah pengguna jalan yang sering berpapasan dengan Transjakarta mengaku ngeri melihat pergerakan bus besar itu yang kerap sembrono dan tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain.

Oliv (27), karyawan swasta di Jakarta, mengatakan pernah menyaksikan sebuah bus Transjakarta yang hampir menabrak mobil lain.

“Ada mobil di jalur biasa mau puter balik (dan menghalangi jalur Transjakarta), tapi lampu Transjakarta udah ijo dan sopir Transjakartanya gak mau ngalah. Masih ngegas aja,” beber Oliv.


Reorganisasi

Rentetan kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta turut menjadi perhatian DPRD DKI. Jajaran direksi dipanggil dan dicecar dalam rapat kerja di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021).

Rapat itu memutuskan memberikan tiga rekomendasi kepada manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta.

"Yang pertama adalah harus diadakan reorganisasi struktur dan harus ada penanggung jawab di bidang keselamatan," kata Aziz.

Aziz berharap, ada direksi khusus untuk memastikan kecelakaan bus transjakarta tidak terulang kembali.
Rekomendasi kedua, harus ada audit total atas kecelakaan beruntun yang terjadi belakangan.

Komisi B meminta audit melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui persis penyebab terjadinya kecelakaan.

"Rekomendasi ini mohon di-update setelah adanya rekomendasi dari KNKT karena ini akan ada hubungannya dengan rekomendasi kami nantinya," tutur dia.

Rekomendasi ketiga, PT Transjakarta harus memastikan pihak operator memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Apabila ada operator yang menurunkan SPM, PT Transjakarta diminta untuk tegas melakukan tindakan.

"Ketiga rekomnedasi ini dari Komisi B. Saya harap, kita semua berharap agar kejadian (kecelakaan) seperti yang sudah terjadi tidak terjadi lagi ke depan," kata Aziz.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/07/07562221/ironi-slogan-kinilebihbaik-di-tengah-rentetan-kecelakaan-bus-transjakarta

Terkini Lainnya

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke