Salin Artikel

Kisah Orang Jujur Kembalikan Barang Temuan, Cek Rp 35 Miliar hingga Uang Rp 500 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejujuran boleh jadi sudah menjadi suatu hal yang langka pada saat ini. Banyak orang yang justru menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tengok saja kasus-kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Para pejabat negara dan pihak swasta kongkalikong untuk mencuri uang rakyat. Namun, bukan berarti kejujuran sudah punah dari muka bumi. Masih banyak juga kisah orang jujur yang tak silau harta dan langung mengembalikan barang temuan yang bukan miliknya.

Kisah-kisah ini justru datang dari orang-orang kecil, tapi memiliki hati besar. Berikut rangkumannya:

Petugas Kebersihan KRL Temukan 500 Juta

Seorang petugas Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line menemukan uang Rp 500 juta di dalam gerbong kereta pada 6 Juli 2020 lalu. Petugas yang menemukan uang tersebut bernama Mujenih (30), petugas kebersihan atau on train cleaning (OTC) di Stasiun Bojonggede.

Mujenih bercerita, kala itu ia sedang membersihkan gerbong KRL yang baru tiba di Stasiun Bojonggede menuju Stasiun Bogor.

Ia melihat kantong plastik hitam tergeletak di bawah bangku kursi prioritas. 

"Awalnya dikira saya sampah, kantong plastik itu juga sempat ditendang-tendang sama penumpang," kata Mujenih.

Namun, karena curiga, Mujenih memeriksa isi kantong plastik tersebut. Ia pun kaget setelah melihat tumpukan uang pecahan Rp 100.000 yang ada di dalam kantong plastik.

"Pas saya cek, dilihat isinya uang banyak pecahan Rp 100.000, dibungkus koran juga," ucapnya.

Setelah itu, Mujenih langsung melaporkan temuannya itu kepada petugas passenger service (PS) di Stasiun Bogor. Petugas Stasiun Bogor kemudian mengumumkan kepada pengguna KRL yang merasa kehilangan barang untuk datang ke ruang informasi.

Tak lama berselang, datang seorang laki-laki tua yang mengaku telah kehilangan barang berupa kantong plastik hitam dan berisi uang. Setelah melalui beberapa proses untuk memastikan barang tersebut adalah milik laki-laki tua itu, petugas kemudian menyerahkan uang setengah miliar itu kepadanya.

Penyerahan uang disertai dengan tanda terima.

"Habis proses serah terima, saya langsung kerja lagi. Jadi enggak sempat ngobrol panjang dengan pemilik uang itu. Katanya sih uang itu untuk gaji karyawannya," tutur Mujenih.

Bagi Mujenih, tak ada sedikit niat pun untuk mengambil uang yang ditemukannya itu. Yang terlintas di pikirannya hanyalah cara untuk mengembalikan uang ratusan juta itu kepada pemiliknya.

Mujenih menambahkan, kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi. Namun, temuan kali ini adalah yang paling besar nominalnya.

"Paling besar ini, saya sudah kerja di sini tiga tahun. Dulu pernah ada temuan uang Rp 50 juta. Mudah-mudahan enggak terjadi lagi, penumpang saya harap lebih hati-hati bawa barang, apalagi uang," ucap Mujenih.

Cleaning Service Bandara Soetta Temukan Cek Rp 35 Miliar

Halimah (29), seorang petugas cleaning service di Bandara Soekarno-Hatta menemukan cek senilai Rp 35,5 miliar pada 29 Oktober lalu. Karena kejujurannya, perempuan berkerudung ini kemudian menyerahkan penemuan itu ke atasannya yang kemudian diserahkan ke Supervisor Aviation Security (Avsec) yang bertugas.

Awalnya, Halimah yang saat itu sedang bertugas menemukan sebuah dompet. Namun ia tidak memeriksa isinya dan langsung menyerahkannya ke petugas Avsec.

Kemudian petugas Avsec bandara memeriksa dompet tersebut yang berisi tabungan berbagai bank, sebuah paspor, dan dua lembar cek senilai Rp 35,3 miliar. "

Besar atau kecil nilai barang, selama itu bukan milik kami, maka sudah jadi kewajiban bagi petugas di lapangan untuk melaporkannya," kata Halimah di Bandara Soekarno-Hatta dilansir Tribun Jakarta.

PT Angkasa Pura Solusi pun mengapresiasi kejujuran Halimah. Virgiawan, PT Coporate & Marketing Communication Manager Angkasa Pura Solusi, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kejujuran petugas kebersihan bandara tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi sekali. Semoga prinsip amanah yang dipegang teguh Halimah dapat memotivasi rekan-rekan lain untuk senantiasa menjunjung tinggi integritas dalam bekerja serta amanah," ucap Virgiawan.


Tukang Sampah Temukan Uang Rp 20 Juta

Kisah orang jujur juga pernah datang dari Yogyakarta pada Mei 2018 silam. Jubaidi, seorang tukang sampah, menemukan karung goni berisi uang Rp 20 juta

Pria berusia 65 tahun ini tanpa ragu menyerahkan barang temuannya kepada polisi, untuk kemudian dikembalikan kepada pemiliknya.

Kisah ini berawal saat Jubaidi menarik gerobak untuk mengambil sampah di rumah-rumah "langganannya" di sekitar Warungboto, Kota Yogyakarta. Di perjalanan, tepatnya di jalan Veteran, dia melihat sebuah karung goni tergeletak.

Awalnya Jubaidi mengira karung goni tersebut jatuh dari gerobak sampah temannya yang lebih dulu berkeliling.

"Posisinya ada di pinggir jalan. Awalnya saya kira isinya sampah. Daripada bikin kotor jalan, saya ambil saja," ujar Jubaidi.

Jubaidi merasa penasaran dengan isi tas karung goni tersebut. Ia pun berhenti sejenak untuk mengecek isi di dalam karung yang ditemukannya. Saat dilihat, ternyata karung goni itu di dalamnya bukan berisi sampah, seperti yang ia perkirakan sebelumnya.

Tas karung goni tersebut berisi antara lain kipas angin, kalung untuk terapi, power bank, dan ada 19 amplop yang masing-masing berisi uang Rp 10.000. Tak hanya itu, yang membuat Jubaidi terkejut, dalam karung tersebut juga terdapat sebuah plastik keresek yang setelah dibuka ternyata berisi uang yang cukup banyak.

Mengetahui hal itu, Jubaidi lantas memutuskan melapor ke rumah Ketua Rukun Tetangga (RT). Setelah itu, ia lantas melapor ke Polsek Umbulharjo. Tas karung goni tersebut beserta isinya ia serahkan ke Polsek.

Jubaidi tak kepikiran untuk mengambil sedikit pun dari barang yang ditemukannya tersebut. Jubaidi juga merasa kasihan dengan pemilik karung goni berisi uang itu. Ia berpikir, pemiliknya tentu kebingungan mencari apalagi kehilangan uang yang cukup banyak.

"Tidak ada pikiran dalam hati untuk mengambil sedikit pun, karena itu bukan milik saya," ucap bapak dua orang anak ini.

Polsek Umbulharjo, Kota Yogyakarta lalu melakukan penyelidikan atas barang yang ditemukan oleh Jubaidi. Polisi menulusuri siapa pemilik barang tersebut. Akhirnya, dari penyelidikan diketahui pemiliknya bernama Edy Prastya (48), warga Gunungketur, Pakualaman.

Ojol Kembalikan Ponsel Paspampres

Baru-baru ini, kisah kejujuran juga datang dari seorang kurir pengantar barang sekaligus ojek online, Teguh (40). Kisah ini berawal saat Teguh tak sengaja menemukan ponsel saat sedang mengantar paket.

Saat sedang melintas di Jalan Dokter Makaliwe 1, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Teguh melihat ponsel tergeletak di tengah jalan.

"Saya dapat orderan terus pas kebetulan lewat, ngelihat hape tergeletak, ya sudah saya ambil aja. Dari layar depan itu kelihatan chat-nya, kayaknya pentinglah. Akhirnya saya nyari polisi aja," kata Teguh.

Teguh mengaku memilih untuk melaporkan ponsel tersebut kepada polisi lantaran merasa ponsel itu bukanlah haknya.

"Saya merasa bukan hak saya. Saya juga tahulah kalau kehilangan itu gimana rasanya. Intinya itu bukan hak saya," tegas Teguh.

Teguh menghampiri polisi di dekat tanjakan dekat Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Di sana, ia bertemu KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudharmo yang sedang bertugas.

"Saya bilang (ke polisi), 'Bapak saya menemukan hape, ini kayak ini gimana baiknya'. Akhirnya ngobrol sebentar, ditunggu pasti sebentar lagi orangnya telepon. Ternyata benar ditelepon, pak polisinya yang ngobrol," jelas Teguh.

Setelah itu, pemilik ponsel mendatangi lokasi dia dan Teguh saat itu. Ia baru menyadari bahwa ponsel tersebut milik seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Yang punya datang, enggak tahunya anggota Paspampres. Ya sudah, saya serahkan lagi ke yang punya," kata Sudharmo saat dihubungi terpisah.

Proses pengembalian ponsel dilakukan antara Teguh dan pemilik ponsel, dan tentunya disaksikan oleh Sudharmo. Kata Sudharmo, pemilik ponsel sangat berterima kasih karena sudah menemukan dan mengembalikan ponselnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/08/15170611/kisah-orang-jujur-kembalikan-barang-temuan-cek-rp-35-miliar-hingga-uang

Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke