Salin Artikel

Kontraktor Sebut Tak Semua Air Bisa Meresap ke Dalam Sumur Resapan karena Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sumur resapan untuk mengendalikan banjir. 

Sumur-sumur resapan tersebut dibangun di bahu jalan raya maupun di sekitar area fasilitas umum di Jakarta.

Site Manager PT Jaya Beton untuk proyek Drainase Vertikal DKI Jakarta Jodhy Pradikta menjelaskan bagaimana mekanisme air bisa meresap ke sumur resapan. 

Ia mengatakan, sumur resapan dibuat untuk menangkap air hujan agar genangan berkurang. 

"Nanti air hujan akan masuk ke lubang lewat tutup sumur resapan atau bak kontrol yang sudah berlubang. Dari situ proses penangkapan air hujan untuk tujuan konservasi air," ujar ujar Jodhy saat ditemui di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Rabu (8/12/2021) sore.

Jodhy menyebutkan, tak semua air bisa masuk dan menyerap ke tanah di dalam sumur resapan, terutama ke tanah dengan kondisi yang telah jenuh.

"Ya sudah, pasti sumur akan penuh dan enggak akan meresap lagi. Menunggu waktu sampai kering tanah. Dan sumur resapan tidak bisa langsung kering," kata Jodhy.

Proses penyerapan air di sumur resapan pun memiliki waktu yang berbeda. Waktu penyerapan akan sangat tergantung dengan jenis tanah.

"Ada yang lima menit turun 10 centimeter. Ada yang lima menit turun 20 centimeter. Ada yang lima menit turun 30 centimeter. Itu turun ketinggian air di dalam sumur resapan," lanjut Jodhy.

"Makin lempung tanah makin sulit meresap. Kalau jenis tanahnya pasir masih cepat meresap. Makin lempung tanahnya bisa lima menit turun 5 centimeter," tambah Jodhy.

Semakin jenuh tanah, air tak akan bisa meresap ke tanah. Ia pun menegaskan, tak semua air hujan bisa masuk ke dalam sumur resapan.

"Kalau sudah jenuh, misal masyarakat videonya diambil saat hujan sudah reda, air masih genangan. Yaudah itu masih jenuh tanahnya. Tapi kalau awal hujan, air pasti akan masuk," kata Jodhy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/08/21553391/kontraktor-sebut-tak-semua-air-bisa-meresap-ke-dalam-sumur-resapan-karena

Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke