Salin Artikel

Fakta Kebakaran di Tambora, Tewaskan 5 Orang dalam 1 Keluarga

Total empat rumah dengan seluas 735 meter persegi terbakar. Salah satu rumah ludes terbakar.

Kepala Seksi Operasi Sudin PKP Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan, kebakaran dilaporkan pukul 04.42 WIB.

Pihaknya mengerahkan 21 unit mobil pemadam kebakaran dan 105 personel untuk melakukan pemadaman.

Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan, dalam peristiwa itu, seorang lansia dilaporkan selamat.

Namun nahas, lima orang yang merupakan satu keluarga tewas.

"Kita sudah dapat info awal bahwa yang di dalam itu satu keluarga. Kita sudah ada daftar nama-namanya, tapi untuk memastikan lagi kita perlu hasil identifikasi dari forensik," jelas Faruk saat ditemui di lokasi kebakaran.

Sjukri memaparkan, kelima jenazah terdiri dari dua orang dewasa, satu lansia, dan dua anak-anak.

"Lima orang meninggal dunia, yaitu pria AS usia 40 tahun, perempuan WW usia 37 tahun, NM usia 81 tahun, anak T usia 7 tahun, dan anak D usia 5 tahun," kata Sjukri.

Setelah dievakuasi, selanjutnya jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

Faruk menyebutkan, proses identifikasi diperlukan lantaran kondisi jenazah dalam keadaan sulit dikenali.

"Berdasarkan hasil evakuasi tadi, memang semua dalam keadaan full luka bakar dan tidak bisa dikenali," ujar Faruk.

Kepala RS Polri Brigadir Jenderal Asep Hendradiana mengatakan, lima jenazah itu dibawa ke ruang Instalasi Forensik untuk diperiksa.

"Dilakukan pemeriksaan luar maupun dalam untuk memastikan penyebab pasti kematiannya," kata Asep kepada wartawan, Rabu.

"Pemeriksaan DNA untuk identifikasi (kelima) jenazah tersebut," lanjut Asep.

Sementara itu, korban selamat berusia sekitar 70 tahun, dilaporkan mengalami luka bakar di bagian tangan.

Menurut keluarga korban, kakek tersebut berhasil selamat, tetapi mengalami sejumlah luka bakar di bagian tangan dan hidung.

"Tadi ada luka di bagian tangan, luka bakar. Sama di hidungnya kayak mengelupas kulitnya," ungkap anak kakek tersebut.

Wijaya (44), tetangga korban, mengatakan, setelah berhasil menyelamatkan diri, kakek tersebut terlihat berdiam diri.

"Saya lihat dia diam aja. Mungkin syok. Kita semua syok sih," kata Wijaya.

Kebakaran juga merambat ke tiga rumah lain. Sejumlah kendaraan milik korban dan belasan alat konfeksi di rumah lainnya juga hangus.

Asap saat subuh

Seorang warga, Satinah (38) melihat asap mengepul di lantai dua di perbatasan antara kediamannya dan rumah korban. Saat itu ia hendak berangkat ke pasar.

"Setengah lima pagi, saya mau ke pasar, saya lihat kok di situ ada asap. Habis itu kasih tahu suami dan tetangga sambil teriak 'kebakaran kebakaran'," ungkap dia.

Teriakan Satinah disambut cepat oleh suaminya, Umar (40) yang langsung mengeluarkan anak-anaknya dan memberitahukan penghuni lain.

"Setelah nyelamatin anak, kita terus gedor-gedor rumah sebelah yang kebakaran ini, tapi enggak ada yang keluar," kata dia.

Selain menggedor pintu gerbang yang masih tertutup rapat, Umar dan warga juga berusaha memanggil penghuni rumah dengan menyalakan klakson kendaraan.

"Warga juga udah klakson-klakson pakai motor, biar kalau ada orang di dalam, mereka bangun, tapi di sini semua panik memang," ungkap Umar.

Tak sampai 15 menit kemudian, Umar menyadari api sudah membesar di rumah tersebut. Api juga mulai merembet ke kediamannya.

Warga sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

Menurut Umar, tak ada warga yang mengetahui keberadaan penghuni rumah tersebut.

"Berita simpang siur, ada yang bilang penghuninya sudah keluar semua, ada yang bilang rumah memang kosong, pada liburan. Saya sendiri juga enggak tahu ada orang di dalam," ungkap Umar.

Sjukri mengatakan, petugas awalnya memang tidak mengetahui bahwa ada orang di dalam rumah yang terbakar tersebut.

"Awalnya petugas tidak tahu. Namun, ada warga yang memberitahukan bahwa ada orang di dalam, lalu petugas langsung melakukan pencarian korban sekitar pukul 05.35 WIB. " ungkap Sjukri

Saat petugas tiba di lokasi, kata dia, api sudah dalam keadaan besar.

"Petugas tiba di TKP, tapi api sudah besar. Upaya petugas pasti masuk ke dalam untuk mencapai sumber api," kata Sjukri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/09/07332251/fakta-kebakaran-di-tambora-tewaskan-5-orang-dalam-1-keluarga

Terkini Lainnya

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke