Rangkaian KRL menambrak truk tangki bermuatan 24.000 liter BBM di pintu pelintasan Pondok Betung. Tabrakan memicu ledakan yang terdengar hingga tiga kali dan kebakaran yang menghanguskan gerbong paling depan khusus wanita.
Tujuh orang dilaporkan meninggal akibat insiden kecelakaan tersebut, termasuk masinis KRL. Kondisi korban hangus dan sebagian pakaian korban selamat juga terbakar.
Selain gerbong perempuan, gerbong tempat masinis juga ikut terbakar.
Saat itu, lalu lintas di pelintasan di dekat Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lumpuh karena kendaraan di kedua sisi tak bisa melintas.
Penumpang dalam KRL sempat panik karena tidak dapat keluar setelah kereta menabrak truk tangki. Pasalnya, tidak semua pintu terbuka setelah insiden kecelakaan tersebut.
Semua penumpang mulai berteriak-teriak minta tolong agar pintu bisa terbuka. Beberapa penumpang mencoba memecahkan kaca, sedangkan penumpang lainnya berebut keluar kereat melalui sepasang pintu yang terbuka.
Sementara itu, truk trangki terpental sejauh 20-25 meter, lalu truk terbakar karena material tangki terbuat dari alumunium foil yang mudah meleleh.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk memadamkan api. Hujan yang mengguyur wilayah Bintaro saat itu juga "membantu" petugas untuk memadamkan api.
Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan antara KRL dan truk tangki itu.
Salah satu penyebabnya adalah pintu pelintasan yang telat menutup. Kondisi rambu, termasuk warna yang sudah buram, jarak, fungsi, dan penempatan rambu yang tidak tepat juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Selain itu ranting pohon dan padatnya bangunan, juga menghalangi pandangan pengemudi terhadap datangnya kereta.
Permukaan jalan pelintasan yang tidak rata dengan permukaan rel membuat laju truk terhambat sehingga tidak dapat menghindar ketika KRL datang.
Saat insiden kecelakaan terjadi, kondisi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian tidak terlalu padat. Kernet truk sudah berusaha memberi tahu sopir soal datangnya kereta.
Namun, ketika truk berada di pelintasan, truk tersebut lajunya terhambat.
Sedangkan masinis KRL telah berusaha melakukan tindakan pengereman dua kali untuk menghindari tabrakan. Naas, kecelakaan tak dapat dihindarkan lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/09/12222771/sejarah-hari-ini-8-tahun-lalu-tragedi-bintaro-2-antara-krl-dan-truk