Salin Artikel

Kisah Haji Lulung Pulang ke PPP Sebelum Berpulang...

JAKARTA, KOMPAS.com - Haji Lulung berpulang. Politisi pemilik nama lengkap Abraham Lunggana itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Selasa (14/12/2021) kemarin.

Sebelum berpulang ke sang pencipta, Lulung lebih dulu pulang ke rumahnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Lulung memang sempat pergi sebentar dari rumah lamanya itu. Ia terpaksa pindah ke partai berlambang Ka'bah karena sempat berkonflik dengan pucuk pimpinan partai tersebut pada 2017 lalu.

Ceritanya, saat itu PPP yang dipimpin oleh kubu Djan Faridz mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Lulung yang lama berbeda pandangan politik dengan Ahok -pangggilan akrab Basuki- membelot dari keputusan partainya. Ia lebih memilih mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Akibatnya, Lulung pun dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan WIlayah PPP DKI Jakarta. Lulung juga tak lagi diusung sebagai calon legislatif oleh PPP menjelang pemilihan umum 2019.

Padahal, Lulung dua kali berturut-turut lolos ke DPRD DKI Jakarta saat diusung PPP sebagai caleg, yakni pada 2009 dan 2014. Pada tahun keduanya berkantor di Kebon Sirih, Lulung bahkan dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. 

Saat itu lah nama Lulung ramai menghiasi media karena perseteruannya dengan gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pindah ke PAN dan Lolos ke Senayan

Konflik dengan Djan Faridz akhirnya membuat Lulung menyeberang ke Partai Amanat Nasional (PAN). Lulung mengungkapkan, saat itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP.

"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan. Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong," kata Lulung.

Karena pindah partai, Lulung pun mundur dari DPRD DKI pada 23 September 2018.

Lewat PAN, Lulung tak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI. Pada 2019, ia mencoba peruntungan untuk maju sebagai calon anggota DPR RI.

Namun nasib buruk justru dialami PPP setelah ditinggal Lulung. Partai islam tertua di republik itu justru kehilangan banyak kursi di DPRD DKI. 

Pada 2014, PPP masih memiliki 10 kursi di Kebon Sirih. Namun setelah ditinggal Lulung, PPP hanya berhasil mendapat 1 kursi.

Pulang ke Rumah

Sekitar 2 tahun berkiprah di Senayan bersama Fraksi PAN, Lulung membuat kejutan. Ia memutuskan pulang ke rumahnya. Kebetulan konflik di internal PPP juga telah berakhir.

Partai Ka'bah itu sudah bersatu di bawah pimpinan Suharso Monoarfa. Lulung mengatakan, keputusannya pulang ke PPP tersebut didasari oleh permintaan para ulama.

Ia menegaskan tak ada masalah antara dirinya dan PAN.

"Itulah saya bilang ke Pak Ketum (Zulhas), saya minta maaf, saya ceritakan diminta ulama mengurus partai saya. Ya, respons pak Ketum 'Kalau kamu kembali, ya baguslah'," ujar Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Menurut Lulung, para ulama memintanya untuk mengurus kembali partai berlambang Ka'bah tersebut setelah melihat hasil evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Para ulama mungkin mengevaluasi, bahwa pada waktu kepemimpinan saya, PPP kan masih 10 kursi 2014-2019. Ulama lihat, Pileg 2019 itu PPP dari 10 kursi jadi 1 kursi," kata Lulung.

Di partai ka'bah, Lulung kembali mendapatkan jabatan lamanya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Namun belum lama pulang ke PPP, Lulung menderita penyakit jantung.

Ia dirawat di di Rumah Sakit Harapan Kita sejak 24 November lalu. Lulung kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di RS pada Selasa kemarin pukul 10.51 WIB.

Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengenang mendiang Lulung sebagai sosok pejuang partai yang gigih, loyal, dan berkomtimen membesarkan partai.

"Hingga akhir hayatnya, Haji Lulung secara optimal serius membesarkan partai," kata Arwani dalam siaran pers, Selasa (14/12/2021).

Arwani menuturkan, bagi Lulung, berpolitik adalah jalan perjuangan, hal itu terlihat dari keputusan Lulung yang rela meninggalkan jabatannya sebagai anggota DPR demi kembali ke PPP. Ia berharap, peninggalan Lulung dalam berpartai di PPP menjadi inspirasi bagi seluruh kader PPP.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/15/06240441/kisah-haji-lulung-pulang-ke-ppp-sebelum-berpulang

Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke