Menurut dia, jumlah penumpang menurun sekitar 20-30 persen dari tahun lalu.
"Cenderung landai (jumlah penumpang). Antara 20-30 persen daripada angkutan Nataru 2020. Jadi kalau ambil perbandingan, ada penurunan," ujar Jofar di Terminal Tanjung Priok, Senin (20/12/2021).
Menurut dia, alasan penurunan penumpang salah satunya terjadi karena terjadinya bencana alam di daerah.
Contohnya, penumpang tujuan Jawa Timur cukup berkurang karena adanya erupsi Gunung Semeru yang terjadi belum lama ini.
"Jadi antusias penumpang ke Jawa Timur kurang," kata dia.
Jofar mengatakan, penurunan penumpang tersebut terjadi sudah hampir dua minggu.
Meskipun demikian, pihaknya memprediksi bahwa puncak penumpang pada periode Natal dan Tahun Baru akan berlangsung pada 21-22 Desember 2021.
Adapun dalam menghadapi periode Natal dan Tahun Baru, pihaknya telah mendirikan beberapa posko untuk memeriksa kelayakan kendaraan yang beroperasi, termasuk kelengkapan administrasi atau surat-surat kendaraan.
Sementara itu, jumlah angkutan yang beroperasi untuk keberangkatan rata-rata disiapkan 34-50 unit kendaraan.
"Dari hasil ramp check, ada kendaraan yang tidak layak jalan dan kami sanksi agar tidak jalan sebelum diperbaiki," kata dia.
Selanjutnya, untuk sopir dan penumpang, ujar Jofar, akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) pemerintah pada 17-24 Desember.
Salah satu yang menjadi prioritas pemeriksaan bagi penumpang adalah vaksin dosis kesatu dan hasil rapid test.
Kemudian, pada 25 Desember hingga 2 Januari 2022, yang diprioritaskan bagi penumpang adalah vaksin dosis lengkap dan hasil rapid test.
"Kalau sopir yang diperiksa terutama tekanan darah, jarak pandang pengemudi, dan urine. Selanjutnya tetap yang dikedepankan adalah prtokol kesehatan," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/20/15391161/libur-natal-2021-dan-tahun-baru-2022-jumlah-penumpang-di-terminal-tanjung