Salin Artikel

KALEIDOSKOP 2021: Kebijakan Kontroversial Anies, dari Jalur Sepeda, Sumur Resapan, hingga Kenaikan UMP

Kebijakan pertama yang pernah menjadi sorotan adalah pembangunan tugu sepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Pembangunan tugu sepeda yang mulai diumumkan ke publik pada April 2021 itu menjadi sorotan lantaran dibangun dengan anggaran Rp 800 juta di tengah pandemi Covid-19.

"Itu prasasti, artwork-nya pesepeda," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pada 9 April 2021.

Tugu sepeda yang dirancang dengan bentuk lingkaran bercorak roda sepeda itu didedikasikan untuk para warga yang memilih sepeda sebagai alat transportasi.

Meski mendapat banyak pro dan kontra, prasasti tersebut tetap dibangun dengan dalih tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta, melainkan lewat pembiayaan pihak ketiga.

Jalur sepeda terproteksi

Masih terkait sepeda, pembangunan jalur sepeda terproteksi sepanjang 11,2 kilometer yang membentang sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sudah mulai direncanakan sejak 5 Februari 2021.

Target awal, jalur sepeda yang dibatasi dengan planter box itu akan selesai akhir Maret 2021. Namun, hingga 27 Desember 2021, jalur sepeda terproteksi tak kunjung selesai.

Data terakhir yang diterima Kompas.com, 31 Maret 2021, hanya ada 500 planter box yang terpasang dari target 4.000 planter box untuk pembatas jalur permanen.

Setelah planter box terpasang sebagian, komentar tidak setuju datang dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada saat rapat dengan Komisi II DPR RI.

Listyo menyetujui akan membongkar jalur sepeda permanen yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta.

Pembongkaran jalur sepeda tersebut diusulkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

"Prinsipnya, terkait dengan jalur sepeda, kami akan terus mencari formula yang pas, kami setuju untuk masalah (jalur sepeda) yang permanen itu nanti dibongkar saja," kata Listyo, 16 Juni 2021.

Namun, pembongkaran jalur sepeda permanen tak direalisasikan.

Jalur sepeda khusus road bike di JLNT

Kebijakan kontroversial lainnya masih tentang soal sepeda, yaitu jalur sepeda khusus road bike di DKI Jakarta di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

Kebijakan tersebut diperkenalkan pada Mei 2021 dan langsung mengundang kontroversi, khususnya di kalangan pesepeda non-road bike.

Perlakuan eksklusif Pemprov DKI Jakarta kepada kelompok pesepeda road bike itu bukan yang pertama kali.

Pernah pada 11 Agustus 2020, Anies bersurat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memberikan satu ruas jalan tol untuk dijadikan jalur sepeda road bike.

Namun, permintaan tahun lalu itu ditolak mentah-mentah dan pada akhirnya JLNT dalam Kota Jakarta yang dijadikan lintasan road bike.

Yang paling keras menentang kebijakan Anies mengizinkan road bike melintasi JLNT adalah komunitas Bike 2 Work.

Ketua Komunitas Bike 2 Work Poetoet Soerdjanto mengatakan, kebijakan tersebut sangat berbahaya jika diterapkan.

Sebab, kendaraan roda dua bermesin saja tidak boleh melintas di JLNT, apalagi sepeda kayuh.

"Kalau sepeda motor saja dilarang karena keselamatan, kenapa sepeda dibolehkan," kata dia.

Setelah banyak mendapat penolakan, kebijakan tersebut akhirnya mulai dihentikan pada 20 Juni 2021.

Keputusan penyelenggaraan Formula E 2022

Kebijakan Anies terkait Formula E sebenarnya bukan hal baru yang menjadi kontroversi.

Namun, keputusan Anies mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 menjadi titik baru permasalahan balap mobil listrik ini pada 2021.

Belum lupa Jakarta mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19 pada 16 Juli 2021 dengan lebih dari 113.000 kasus aktif, rumah sakit kolaps, dan banyak tenaga medis meninggal dunia.

Namun, pada 4 Agustus 2021, Anies mengeluarkan instruksi yang isinya mewajibkan penyelenggaraan Formula E di tahun terakhir masa jabatannya.

Keputusan Anies menjadi pemicu dua fraksi di DPRD DKI Jakarta, yaitu PDI-P dan Fraksi PSI, mengajukan hak bertanya atau hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta.

Ada 33 Anggota DPRD DKI Jakarta, 25 dari Fraksi PDI-P dan 8 dari Fraksi PSI, membubuhkan tanda tangan untuk mengajukan interpelasi.

Alasan utama interpelasi dilakukan adalah ada miliaran rupiah anggaran yang digunakan dalam Jakarta E-Prix 2022 itu, sedangkan Jakarta baru saja krisis akibat gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Meski mendapat gejolak penolakan dari fraksi terbesar DPRD DKI Jakarta, Formula E yang digadang Anies tetap jalan.

Anies menggandeng Ahmad Sahroni yang sebelumnya menentang jalur sepeda permanen menjadi Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta.

Rabu (22/12/2021) lalu, Sahroni mengumumkan Formula E akan diselenggarakan di Ancol pada Juni 2022.

Sumur resapan

Kebijakan kontroversi Anies yang lainnya yaitu pembangunan sumur resapan yang dikebut pada akhir tahun 2021.

Karena dikebut, banyak sumur resapan yang dinilai pembangunannya tidak sesuai.

Salah satunya di trotoar pinggir Kanal Banjir Timur (KBT). Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azaz Tigor Nainggolan mengatakan, sumur resapan yang dibangun di KBT tidak menyerap air hujan melainkan hanya menyerap anggaran APBD DKI Jakarta 2021.

"Saya bilang ini bukan menyerap air, sumur resapannya untuk menyerap anggaran APBD DKI Jakarta 2021," kata dia, Kamis (11/11/2021).

Selain dinilai tak efektif menyerap air hujan, pembangunan sumur resapan yang memakan badan jalan di Jalan Lebak Bulus III Jakarta Selatan disebut sangat mengganggu kendaraan yang melintas.

"Sekarang jalan di Jakarta sudah tidak rata karena banyak sumur resapan yang sekarang diprotes," kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, Kamis (2/12/2021).

Klimaksnya, DPRD DKI Jakarta akhirnya mencoret anggaran senilai Rp 320 miliar yang diusulkan Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan sumur resapan pada 2022.

Kenaikan UMP yang direvisi

Kebijakan kontroversi lainnya yaitu dari sektor ketenagakerjaan.

Anies meneken keputusan pada 20 November 2021, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta naik hanya 0,8 persen pada 2022.

Dia mengatakan, kenaikan tersebut berdasarkan penghitungan dari formula yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Namun, Anies merasa formula penghitungan tersebut tidak pas. Setelah mengeluarkan keputusan itu, Anies bersurat kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengkaji ulang formula yang dia sebut "tidak memberikan rasa keadilan" itu.

Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid I ini kemudian merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 dari 0,8 persen menjadi 5,1 persen.

Kata dia, kenaikan UMP 5,1 persen tidak memberatkan pengusaha dan membuat daya beli masyarakat menjadi meningkat.

"Ini wujud apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," ujar Anies, Sabtu (17/12/2021).

Keputusan merevisi UMP tentu membuat para pekerja senang, tetapi tidak bagi para pengusaha.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebutkan, hal yang dilakukan Anies melawan ketentuan hukum yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Selain itu, Anies dinilai membuat gaduh daerah lain yang UMP-nya sudah ditetapkan pada 20 November 2021.

Untuk itu, Apindo berencana akan menggugat keputusan Anies itu setelah dasar hukum revisi UMP 2022 diterbitkan Pemprov DKI Jakarta.

"Mengenai TUN (tuntutan ke Pengadilan Tata Usaha Negara), tentu kami menunggu kepgubnya, kalau kepgubnya keluar, kita langsung proses (tuntutan)," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Senin (20/12/2021).

Di legislatif, Komisi B berencana memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta Andri Yansyah hari ini, Senin (27/12/2021), untuk meminta kejelasan terkait revisi UMP DKI Jakarta.

Sebab, landasan hukum revisi UMP tersebut tak pernah disampaikan Pemprov DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/27/06081661/kaleidoskop-2021-kebijakan-kontroversial-anies-dari-jalur-sepeda-sumur

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke