JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni kembali menegaskan bahwa pelaksanaan ajang balap mobil listrik itu akan menggunakan pendanaan dari pihak sponsor dan pihak swasta.
Hal ini disampaikan Sahroni menanggapi tudingan Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi. Prasetio sebelumnya mencurigai dana pinjaman sebesar Rp 1,2 Triliun yang dikucurkan Bank DKI untuk PT Pembangunan Jaya Ancol guna keperluan membanggun sarana Formula E.
Namun Sahroni membantah tudingan itu.
“Kan sudah kita jelaskan sejelas-jelasnya sistem pendanaan Formula E ini dari mana. Pendanaan akan datang dari pihak sponsor dan swasta. Ini sudah jelas,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Senin (27/12/2021).
Ia meminta tidak semua kegiatan yang dilakukan Pemprov maupun BUMD harus dikaitkan dengan pelaksanaan Formula E. Politisi Partai Nasdem ini meminta agar berbagai pihak melakukan pemahaman terlebih dahulu sebelum melontarkan dugaan.
Sahroni menegaskan bahwa Ancol sebagai BUMD tentunya memiliki kewenangan untuk melakukan kerjasama bisnis dengan berbagai pihak, termasuk Bank DKI.
“Sudah dijelaskan oleh pihak Ancol bahwa Rp 1,2 triliun itu bukan untuk Formula E, namun untuk berbagai operasionalnya. Selain itu, saya rasa Ancol juga sebagai sebuah entitas bisnis berhak melakukan kerjasama bisnis dengan pihak-pihak lain termasuk Bank DKI, jadi menurut saya ini lazim terjadi,” sambungnya.
Prasetio Edi sebelumnya mencurigai pinjaman Rp 1,2 triliun yang diterima Ancol dari Bank DKI digunakan untuk pembangunan sarana Formula E. Pasalnya, pinjaman tersebut ditandatangani pada 20 Desember 2021 atau tiga hari sebelum Ancol ditetapkan sebagai sirkuit Formula E.
"Infonya untuk pembangunan sarana dan prasarana, apakah ini untuk membangun sirkuit Formula E? Karena itu kan termasuk sarana dan prasarana," kata Prasetio dalam keterangan tertulis, Jumat.
Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Eko Nugroho sebelumnya telah membantah tudingan Prasetio. Dia mengatakan, Ancol tidak terlibat dalam persiapan ajang balap mobil listrik tersebut.
Seluruh kebutuhan acara sudah ditanggung oleh pihak penyelenggara.
"Mengenai kredit Bank DKI tidak ada kaitannya dengan rencana Formula E. Ancol sebagai lokasi (pelaksanaan Formula E) saja dan semua persiapan serta operasional acara dilakukan oleh panitia pelaksana," kata Eko, Jumat.
Sekretaris perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan kredit sebesar Rp 1,2 triliun ke Ancol untuk tambahan modal kerja operasional. Selain itu, ada juga kredit investasi Rp 515 miliar untuk refinancing PUB II Obligasi Tahap II Ancol dan kredit investasi sebesar Rp 334 miliar untuk revitalisasi dan penataan gerbang timur Ancol.
"Dengan demikian penyaluran kredit tersebut tidak ada kaitannya dengan E-Formula," kata Herry.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/27/13262191/ahmad-sahroni-pendanaan-formula-e-dari-pihak-sponsor-dan-swasta