Salin Artikel

Derita Warga Kampung Bandan, 3 Bulan Krisis Air, Bantuan Terlambat dan Diminta Bersabar

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, sudah tiga bulan lebih tidak mendapat pasokan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) hanya mengalir ke rumah warga pada jam-jam tertentu, itu pun dengan kualitas buruk.

"Sudah tiga bulan (kekurangan air). Itu pun air kadang-kadang hidupnya, enggak bagus banget, hitam, enggak jernih, enggak layak pakai, " ujar Wakil Ketua RT 009 RW 002 Kampung Bandan Kasno saat ditemui di lokasi, 23 Desember lalu.

Warga yang kekurangan air terpaksa harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon. Sebab, bantuan air minum dari mobil tangki Palyja terlambat datang.

"Baru seminggu sampai dua minggu ini (bantuan dari Palyja). Itu pun karena Ketua RW baru saja, baru semingguan inilah dia masuk Palyja," kata dia.

Meskipun ada bantuan dari Palyja, kata dia, jumlah air yang dipasok tidak cukup. Bantuan air hanya sekitar 1.000 liter yang ditempatkan di tiga titik, yakni di RT 002, 003, dan 009.

Tidak ada batasan atau jatah yang diberikan bagi warga untuk mengambil air bantuan tersebut. Warga yang akan mengambil air cukup mengantre sembari membawa alat tampung seperti ember atau jerigen.

"Kadang yang mau ambil ya ambil, yang enggak ya enggak. Setiap datang (bantuan) pasti habis enggak sampai satu jam sudah habis," kata dia.

Beda Nasib dengan Perumahan Elite

Kasno pun mengaku bingung mengapa di kampungnya terjadi kekurangan air, sedangkan di perumahan elite yang berada di dekat kampung itu yakni Karang Bolong tidak mengalami hal serupa.

Padahal, kata dia, sumber airnya pun sama dari Palyja. Bahkan, warga di Kampung Bandan disebutkannya sudah lebih lama bermukim dibandingkan mereka yang tinggal di perumahan itu.

Sementara, hampir 99,9 persen wilayah di Kampung Bandan, Kelurahan Ancol terdampak oleh kekurangan air bersih tersebut.

"Hampir semua (air mati). RW-nya banyak, RW 8, RW 1, mati semua," kata dia.

Menurut Kasno, air tersebut baru bisa mengalir di jam-jam tertentu yang pemakaiannya jarang. Sayangnya, kualitas air yang dihasilkan tidak bagus, hitam, sehingga tidak layak digunakan.

Kasno menambahkan, setiap kali pihaknya menanyakan masalah air, jawaban yang selalu diberikan Palyja hanyalah karena ada perbaikan.

"Memang kemarin ada perbaikan di sini, tapi tidak mungkin lama sampai tiga bulan begini," kata dia.

Jawaban yang sama juga disampaikan pihak kelurahan saat warga melaporkan masalah tersebut. 

Palyja Minta Warga Kampung Bandan Bersabar

Palyja belakangan buka suara soal krisis air bersih yang dialami warga Kampung Bandan. Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja Lydia Astriningworo mengatakan, pasokan air di wilayah itu kurang akibat adanya kebocoran pipa jaringan Palyja.

"Adapun gangguan suplai air yang terjadi di area tersebut diindikasi karena adanya kebocoran pipa jaringan Palyja," ujar Lydia dalam siaran pers yang diterima, Senin (3/1/2022).

Palyja mengaku telah melakukan pencarian dan perbaikan kebocoran secara intensif. Atas gangguan tersebut, perusahaan BUMD itu pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak.

"Kami mohon kesabaran dan pengertian dari pihak pelanggan," kata dia.

Lydia mengatakan, selama kondisi suplai air belum normal, pihaknya akan mengirimkan bantuan air bersih melalui mobil tangki.

Namun, kata dia, saat permintaan bantuan air bersih melalui mobil tangki meningkat, maka tidak semua yang membutuhkan air dapat dipenuhi. "Karena akan diprioritaskan ke rumah sakit dan panti sosial," ujar dia.

(Penulis:Deti Mega Purnamasari | Editor : Nursita Sari, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/03/19115121/derita-warga-kampung-bandan-3-bulan-krisis-air-bantuan-terlambat-dan

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke