Salin Artikel

Tes Massal di Krukut Pasca-kemunculan Klaster Covid-19, Ada Warga Sembunyi dan Kasus Positif Naik Jadi 40

Pemeriksaan ini merupakan kali ketiga tes Covid-19 massal diselenggarakan di lokasi tersebut.

Ratusan warga mengikuti kegiatan ini lantaran sebelumnya ditemukan 36 kasus positif Covid-19 di Krukut, termasuk satu kasus suspek varian Omicron.

Situasi ini juga menjadikan empat wilayah rukun tetangga (RT) di Krukut berstatus zona merah.

Pemeriksaan Covid-19 massal terbaru dilakukan di empat titik, yakni Puskesmas Krukut, lapangan SMK 35 Jakarta, Pasar Krukut, dan Lapangan Garuda.

Dilakukan sebanyak 120 tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan 119 tes Covid-19 dengan metode antigen.

Hasil sementara, kembali ditemukan 10 kasus baru.

"Hari ini ditemukan, dari hasil tes Antigen, ada 10 peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Lurah Krukut, Ilham Nurkarin saat dikonfirmasi, Senin (10/1/2022).

Sedangkan, pada pemeriksaan massal pertama, ditemukan 13 kasus positif, dan pemeriksaan kedua ditemukan 20 kasus lagi.

"Selain itu, berdasarkan hasil tes PCR Kamis lalu, ada tambahan 4 orang terkonfirmasi positif Covid-19," Kata Ilham, Selasa (11/1/2022).

Ilham menegaskan, untuk sementara total temuan kasus positif Covid-19 dengan PCR berjumlah 40 kasus.

Sementara 10 kasus lainnya baru terkonfirmasi dari tes Antigen yang dinilai tidak terlalu akurat.

Warga sembunyi

Camat Taman Sari, Agus Sulaeman, mengatakan bahwa ada sedikit kendala dalam pemeriksaan massal di wilayahnya.

Pasalnya, banyak pedagang di Pasar Krukut yang justru bersembunyi alias mengumpet saat petugas kesehatan datang.

"Ya benar, banyak yang ngumpet, ada sebagian yang ngumpet," ungkap Agus kepada wartawan, Senin.

Agus mengatakan, perilaku pedagang yang enggan dites Covid-19 gratis justru menimbulkan kecurigaan.

Perilaku tersebut justru memancing petugas untuk memfokuskan pemeriksaan selanjutnya di tempat tersebut.

"Kalau mereka masih begitu, maka kami otomatis akan menggelar pemeriksaan swab di lokasi ini lagi," kata Agus.

Selain itu, ia juga menyebut akan melarang pedagang untuk berjualan, jika menolak diperiksa.

"Nanti mohon maaf, yang belum dites Antigen untuk tidak jualan dulu," kata Agus.

Di pasar dengan 20 kios tersebut, kata Agus, pernah ada pedagang yang terpapar Covid-19 beberapa pekan lalu.

"Sudah tiga minggu yang lalu, dan dia sudah dites PCR mandiri, bukan melalui puskesmas," ujar Agus.

Pengamanan micro lockdown

Imbas ditemukannya 36 kasus positif Covid-19 pekan kemarin, empat wilayah RT di Kelurahan Krukut menjalankan karantina mikro. Keempat wilayah itu adalah RT 08, RT 10, RT 11, dan RT 14.

Terdapat sekitar 150 keluarga dengan total 600 warga yang tersebar di empat RT tersebut.

Penerapan karantina mikro itu juga didukung dengan pengetatan mobilisasi di wilayah Kelurahan Krukut dan sekitarnya.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan, pembatasan mobilitas di empat lokasi zona merah tersebut dilakukan selama 24 jam.

Sudah jadi kesepakatan, sudah disampaikan kepada warga juga," ungkap Ady kepada wartawan di Jakarta Barat, Senin.

Ady mengatakan, warga yang memiliki kepentingan darurat dan terpaksa keluar dari zona karantina harus melakukan tes Covid-19 di tempat yang telah disediakan.

"Kalaupun memang penting sekali, ada warga yang harus keluar, maka harus dilakukan swab antigen dulu," kata Ady.

"Sudah disiapkan juga empat titik lokasi swab antigen untuk masyarakat yang harus keluar dengan kebutuhan mendesak," pungkas Ady.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/11/09560981/tes-massal-di-krukut-pasca-kemunculan-klaster-covid-19-ada-warga-sembunyi

Terkini Lainnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke