Pantauan di lokasi, Jumat (14/1/2022), tembok dengan tinggi sekira setengah meter itu menutup akses jalan antara blok A5 dan blok A1 Perumahan Kompleks Kavling TNI AL atau di antara wilayah RT 009 dan RT 011.
Tembok itu sengaja dibangun sebagai bentuk protes warga karena banjir tak kunjung ditangani.
Saat hujan deras, air akan mengalir ke wilayah RT 009 yang datarannya lebih rendah ketimbang RT 011.
"Kalau banjir, lumpur, sampah, pada lari ke sini semua," kata petugas keamanan setempat, Candra, di lokasi, Jumat.
Alhasil, saat banjir mereda, warga RT 009 harus membersihkan sisa lumpur atau sampah.
"Saat hujan deras, air sempat masuk pos keamanan," ujar Candra.
Candra menyebutkan, tembok itu sudah berdiri sekitar seminggu yang lalu.
Sementara itu, Lurah Pondok Bambu Asianti belum menanggapi soal pembangunan tembok yang menutupi akses jalan itu.
Hingga berita ini ditulis, Asianti belum membalas pesan yang dikirimkan Kompas.com.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/14/13092831/protes-banjir-tak-kunjung-ditangani-warga-pondok-bambu-bangun-tembok