Korban tewas setelah dibacok terduga pelaku yang merupakan pedagang gorengan.
Seorang saksi bernama Evan (17) mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Korban dan pelaku mulanya cekcok. Mereka kemudian sama-sama mengeluarkan senjata tajam dan saling bacok.
"Sempat cekcok dulu, korban sama pelaku adu mulut, tindih-tindihan, terus ngeluarin senjata tajam golok sama pisau, dua-duanya baku hantam," kata Evan di sekitar lokasi kejadian.
Evan tidak mengetahui asal senjata tajam yang digunakan pelaku dan korban, termasuk apakah mereka sudah menyiapkan senjata tajam tersebut atau tidak.
"Enggak tahu dari mana (asal senjata tajamnya). Pokoknya tadi udah bacok-bacokan aja, ditebas lehernya (korban)," jelas Evan.
"Setelah dibacok, korban sempat teriak minta tolong, tapi udah enggak begitu kedengaran," ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, terduga pelaku berinisial CS masih sadar tapi tergeletak lemas di tempat kejadian perkara (TKP) yang merupakan tempat tinggalnya.
Terduga pelaku CS dibawa langsung oleh polres setempat ke Rumah Sakit IMC Bintaro.
Sementara itu, jasad korban dibawa ke rumah sakit oleh warga sekitar.
Sementara itu, warga lain bernama Andre (30) mengaku kaget melihat korban dan pelaku sudah terkapar di lokasi kejadian.
"Pas kejadian saya habis ngantar anak sekolah, pas pulang ke rumah, saya lihat udah pada tergeletak tuh dua-duanya. Polisi udah banyak di TKP, dari kelurahan, RT/RW, udah datang," ungkap Andre.
Warga lainnya mengaku mendengar teriakan orang minta tolong, tetapi dia tidak melihat kejadian nahas tersebut.
"Saya enggak tahu kejadiannya kayak gimana, cuma tadi sempat dengar ada yang teriak tolong, tolong, gitu," ujar warga yang tak mau disebutkan namanya itu.
Menurut pantauan Kompas.com, darah masih terlihat di lokasi kejadian. Rumah terduga pelaku kini sudah dipasangi garis polisi.
Warga yang melihat kejadian secara langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/17/14440991/kronologi-rentenir-tewas-di-tangan-nasabah-adu-mulut-keluarkan-senjata