Penghentian sementara ganjil genap, kata Mujiyono, penting dilakukan karena bisa mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19 di ruang publik, khususnya transportasi umum.
"Untuk menghadapi penyebaran Covid-19 tersebut, apalagi Omicron semakin tinggi di Provinsi DKI Jakarta, kami meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mulai meniadakan ganjil genap sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan transportasi massal," ucap Mujiyono dalam pesan singkat, Selasa (18/1/2022).
Mujiyono menilai, kasus Covid-19 akibat varian Omicron yang terus meluas membuat langkah pencegahan harus segera diambil.
Politikus Partai Demokrat ini meminta Anies kembali memperketat protokol kesehatan di fasilitas umum dan tempat keramaian.
"Pembatasan jumlah penumpang pada angkutan umum massal juga harus segera diterapkan untuk menghindari transmisi lokal," ucap dia.
Meski mendesak adanya pengetatan, Mujiyono juga setuju status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta tidak dinaikan.
Sebab, menurut dia, perputaran ekonomi akan berdampak apabila PPKM di Jakarta kembali diperketat.
"Salah satunya, pertimbangan perputaran ekonomi masyarakat harus tetap dijaga," tutur Mujiyono.
Sebagai informasi, per 17 Januari 2022, Covid-19 akibat varian Omicron di Jakarta sudah mencapai 825 kasus. Sebanyak 243 di antaranya berasal dari transmisi lokal.
Keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 juga meningkat imbas kenaikan kasus virus corona, di mana unit perawatan telah terisi 20 persen dan ICU terisi 5 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/18/14584021/kasus-omicron-meluas-anies-diminta-hentikan-sementara-aturan-ganjil-genap