Salin Artikel

Kerap Kebanjiran, Warga Tegal Alur Ajukan Perbaikan Saluran sejak 2018 tapi Tak Kunjung Terealisasi

Setiap tahun, Jalan Prima Dalam kerap kebanjiran. Terbaru, banjir melanda wilayah tersebut sejak Selasa (18/1/2022).

Seringnya banjir melanda permukiman di sana membuat warga tak lagi kaget saat kebanjiran.

"Kalau saya bilang banjir ini anniversary, udah rutinitas, jadi tidak kaget," kata Ketua RT 005 RW 006 Tegal Alur Suhud Panggabean, Rabu (19/1/2022).

Air mulai menggenangi wilayah RT 005 RW 006 sejak Selasa kemarin dan belum juga surut hingga Rabu sore.

Berdasarkan data yang diinput pihak RT, tercatat sebanyak 85 rumah warga dan 15 gang yang terendam banjir dengan ketinggian air yang beragam.

"Tadi jam 10.00 pagi debit air bertambah, dari 40 sampai 60 sentimeter," ujar Suhud.

Suhud mengungkapkan, saluran air yang tak memadai menjadi salah satu penyebab seringnya banjir di wilayahnya.

Suhud menilai bahwa saluran air di wilayahnya mengalir ke Kali Makro (kali buatan di perumahan).

"Cuma kendalanya pernah ada penciutan saluran air. Dari besar terus mengecil, karena mengecil, lumpur juga banyak. Jadi di situ kendala," jelas Suhud.

Saluran air yang menyempit dan tersumbat menyebabkan banjir ketika hujan dengan curah tinggi turun.

Suhud mengatakan, pihaknya pernah mengajukan perbaikan saluran air di wilayahnya. Namun, sampai saat ini perbaikan tersebut belum juga terwujud.

"Kita pun sudah berusaha, sejak tahun 2018 kita mengajukan perbaikan. Kita mengajukan ke Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat. Sampai sekarang ini belum terealisasi," terang Suhud.

Suhud mengatakan, pihaknya bukan hanya sekali meminta saluran diperbaiki. Usaha yang sama pernah ia lakukan kembali pada awal 2022.

"Kemarin 2022 kita sempat mengajukan hal yang sama, pengajuan yang lama kita lakukan lagi," tuturnya.

Menurut Suhud, saluran air di lingkungannya memang masih bermasalah.

"Jadi memang belum tertata rapi. Jadi harus kita ajukan," ungkapnya.

Suhud berharap banjir tidak terus terulang di wilayahnya. Ia ingin saluran air di wilayah RW 005 dibenahi.

"Kita ajukan adalah saluran air yang dipasang dengan u-ditch yang berbentuk huruf U, sampai sekarang belum terealisasi," jelasnya.

"Jadi kita berharap ke depannya ada pembenahan pada saluran air di sini," tutur Suhud.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/19/17115481/kerap-kebanjiran-warga-tegal-alur-ajukan-perbaikan-saluran-sejak-2018

Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke