Sepasang lansia bernama Taufik (62) dan Carti (60) itu sudah 40 tahun mengontrak di sebuah rumah semipermanen di sana. Banjir bukan lagi hal mengagetkan bagi mereka.
Namun, banjir yang terjadi pada Selasa (18/1/2022) menjelang siang cukup membuat keduanya bingung.
Memasuki hari ketiga bencana banjir, Kamis (20/1/2022), keduanya masih enggan mengevakuasi diri.
"Orang pada nyuruh evakuasi, anak juga nyuruh evakuasi, tapi saya enggak mau," kata Taufik saat ditemui di kediamannya, Kamis.
Taufik belum berencana meninggalkan kediamannya meskipun banjir sempat mencapai ketinggian satu meter kemarin. Ia beralasan harus melindungi gerobak dagangan.
"Kita ngejagain gerobak dagangan. Kalau kita keluar, ini takutnya enggak selamat," ungkap Taufik.
Carti mengatakan, ia dan suaminya lebih memilih tidur di depan rumah, beralaskan beberapa batang kayu setinggi satu meter.
"Jadi kalau ada hujan gede, bisa dipegangin gitu gerobaknya. Supaya enggak hanyut, supaya enggak diambil orang juga," tambah Carti.
Bagi Taufik, berbasah-basahan tengah malam tak menjadi masalah asal gerobaknya bisa tetap aman. Baginya, gerobak tersebut merupakan benda paling beharga.
"Bagi orang mungkin gerobak itu enggak ada duitnya. Bagi saya itu paling berharga," tutur Taufik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/20/18444541/cerita-sepasang-lansia-bertahan-di-tengah-banjir-demi-selamatkan-gerobak