Salin Artikel

Wagub DKI Jakarta: Terbukti Hadirnya Sumur Resapan Bikin Genangan Lebih Cepat Surut

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sumur resapan bukan hanya program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja, melainkan juga garapan pemerintah pusat.

"Jadi program ini bukan hanya menjadi program pemerintah DKI, tapi sesungguhnya sudah ada aturan Undang-Undangnya, ketentuannya, dan juga menjadi program pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR," kata Riza kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (22/1/2022).

Ia pun bersikukuh bahwa sumur resapan membuat genangan air di Jakarta menjadi lebih cepat surut.

"Terbukti dengan hadirnya sumur resapan banyak sekali genangan-genangan lebih cepat surut dari yang sebelumnya," ucap pria yang akrab disapa Ariza.

Ia pun menepis anggapan sejumlah pihak yang menilai bahwa sumur resapan tidaklah efektif mengatasi banjir.

"Sumur resapan itu menurut kajian para ahli sangat baik dan efektif," lanjutnya.

Sementara itu, kritikan atas efektivitas sumur resapan semakin sering terdengar kala puncak musim hujan. Kritikan datang dari pelaku politik dan berbagai kelompok.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, misalnya. Dia menilai bahwa proyek sumur resapan tidak ada gunanya.

Sebab, sejumlah wilayah di Jakarta saat ini masih terendam banjir imbas hujan lebat yang terjadi pada Selasa (18/1/2022).

"Apa yang dibuat oleh gubernur hari ini, perencanaan sumur resapan ini tidak ada gunanya," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan sumur resapan yang menjadi program unggulan Gubernur DKI Anies Baswedan gagal mengatasi banjir yang terjadi di Ibu Kota.

Gembong menuturkan hal itu terbukti dengan masih terdapat genangan banjir selama dua hari usai hujan berintensitas tinggi di Jakarta.

"Faktanya ada 26.000 yang dibangun tahun 2021. Faktanya kan tidak menjawab persoalan banjir. Itu fakta, jadi bukan Gembong yang ngomong," kata Gembong, dikutip dari Antara, Kamis (20/1/2022).

Tak hanya politisi, kritikan juga datang dari sejumlah warga di Jakarta. Toto, seorang penghuni rumah kontrakan yang terletak di kawasan Jalan Kamboja, mengatakan bahwa banjir tetap melanda tempat ia bermukim pada Rabu (19/1/2022).

"Kalau dari pantauan saya ini tidak efektif. Kalau disebut menangani banjir, tapi masih banjir di sini," ujar Toto saat ditemui di lokasi.

Toto mengatakan, banjir terakhir terjadi pada Desember 2021. Ketinggian air saat itu lebih dari satu meter. Padahal, sumur resapan sudah mulai beroperasi.

"Saat banjir, (sumur resapan) buat air menjadi cepat surut juga tidak," kata Toto.

Warga lainnya, Umar, mengatakan bahwa pembangunan sumur resapan di lingkungan rumahnya itu sia-sia. Pasalnya, sumur dibangun tak jauh dari bibir sungai.

"Kalau saya bilang mubazir ya. Saat proses pembuatan lubang oleh tukang, itu sudah ada air (di sungai). Kalau sudah ada air begitu, nanti air yang baru datang meresapnya ke mana?" kata Umar.

Menurut Umar, keberadaan sumur resapan juga membuat permukaan jalan rusak.

"Lebih efektif pengerukan lumpur (di sungai). Waktu itu habis pengerukan lumpur, air sungai jalannya lancar. Banjir cepat surut," kata Umar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/22/21472701/wagub-dki-jakarta-terbukti-hadirnya-sumur-resapan-bikin-genangan-lebih

Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke