Salin Artikel

Penjual Minuman di Tanjung Priok Pukul Sopir yang Tolak Beli Dagangannya, Polisi: Harap Dilaporkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap seorang penjual air minum dalam kemasan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, usai melakukan kekerasan kepada seorang sopir truk.

Kepala Satuan Resort Kriminal (Kasatreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Sang Ngurah Wiratama, pun meminta sopir yang menerima perlakuan serupa untuk membuat laporan ke polisi.

"Harapan kami besar sekali, apabila sopir truk ada kendala di Pelabuhan Tanjung Priok untuk segera dilaporkan, agar kami bisa ambil langkah-langkah dengan cepat," ujar Ngurah dalam konferensi pers, Senin (24/1/2022).

Selain melakukan kekerasan terhadap calon pembeli, pelaku juga diketahui menaikkan harga jual barang. Air minuman kemasan satu liter yang biasanya dijual Rp 5 ribu dijual oleh pelaku seharga Rp 7.500.

"Harapan kami apabila memang ada kejadian serupa, notabene minuman itu di luar dari harga yang diperkirakan, harap dilaporkan, agar kami bisa menertibkan sehingga tidak ada masalah di kemudian hari".

Pihak kepolisian berjanji akan meningkatkan razia di kawasan pelabuhan, utamanya di lokasi-lokasi yang terpencil.

Meskipun selama ini razia dan pengamanan terus dilakukan, ujar dia, tetapi masih ada tempat tertentu yang belum tersentuh pengawasan.

"Jadi ini juga menjadi atensi kami dari Satreskrim untuk melaksanakan patroli ke tempat-tempat yang sebelum-sebelumnya belum pernah terdeteksi ada hal-hal seperti itu," kata dia.

Penjual minuman pukuli sopir truk

Sebelumnya, polisi telah menangkap seorang penjual air minum dalam kemasan di Pelabuhan Tanjung Priok karena telah memukul sopir truk yang tidak mau membeli dagangannya.

Ngurah mengatakan, pelaku menggunakan modus baru dalam berjualan. Air minum yang biasanya dijual Rp 5.000 per 1 liter kemudian dijual oleh pelaku dengan harga Rp 7.500.

Pelaku juga melakukan pemaksaan kepada calon pembeli di kawasan pelabuhan Tanjung Priok yang mayoritas merupakan sopir truk.

"Memang modus barunya ini dia menjual Aqua (air minum dalam kemasan) dengan agak sedikit memaksa. Apabila tidak dibeli, dia paksa untuk beli, kalau tidak dibeli dia (target) dipukul atau ada yang dipecahkan kacanya. Hasil pemeriksaan seperti itu," ujar Ngurah.

Pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, seorang sopir truk dipukuli oleh pelaku berinisial DW karena tidak mau membeli dagangannya.

"Sopir truk meninggalkan pelaku, tiba-tiba pelaku langsung memukul dari belakang ke bagian mukanya," kata Ngurah.

Akibatnya, korban pun mengalami lebam di sekitar mata dan pipinya. Usai dipukuli, korban bahkan sempat pingsan.

"Kebetulan saat mau dipukul kedua kalinya warga sekitar langsung mengamankan pelaku," kata dia.

Berdasarkan pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku telah berjualan air mineral selama 7 tahun.

Namun, aksi pemaksaan dengan kekerasan baru terjadi selama 3 sampai 4 bulan terakhir.

"Alasannya memang intinya karena penjualan sedikit jadi memaksa untuk dibeli. Harganya biasanya botol air 1 liter itu sekitar Rp 5.000, dia menjual di atas rata-rata, yaitu Rp 7.500," kata dia.

Ngurah mengatakan, pihaknya telah melakukan visum terhadap korban dan menetapkan pelaku yang sebagai tersangka.

Pelaku dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 2 tahun 8 bulan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/24/14184221/penjual-minuman-di-tanjung-priok-pukul-sopir-yang-tolak-beli-dagangannya

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke